Surabaya Diakui UNICEF sebagai Kota Layak Anak Dunia Pertama di Indonesia
Ilustrasi peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Kota Surabaya.-Humas Pemkot Surabaya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, akhirnya Surabaya diakui secara resmi oleh United Nations Children's Fund (UNICEF) sebagai Kota Layak Anak Dunia.
Bahkan, Surabaya saat ini menjadi satu-satunya penyandang kota layak anak dunia dari Indonesia. Capaian gemilang yang patut dibanggakan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Irvan Wahyudrajad mengatakan, pengakuan Surabaya sebagai kota layak anak dunia merupakan hasil dari perjalanan panjang.
"Sejak Bapak Wali Kota Surabaya (Eri Cahyadi, Red) mengirimkan surat inisiatif kepada UNICEF pada 13 September 2022 lalu" ujar Irvan dalam keterangannya, Kamis, 26 September 2024.
BACA JUGA:Dua Aktivis Anak Surabaya Dikirim ke Tiongkok, Ikut Forum UNICEF
Pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa Kota Surabaya telah memenuhi standar internasional. Khususnya dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan inklusif bagi anak-anak.
Kabar gembira tidak berhenti di situ. Kota Surabaya juga tergabung dalam jaringan global Child Friendly Cities Initiative (CFCI) bersama kota layak anak lainnya di seluruh dunia.
CFCI merupakan program yang diinisiasi UNICEF dan UN-Habitat. Program ini bertujuan mendukung pemerintah kota dalam mewujudkan hak-hak anak di tingkat lokal.
Dikatakan Irvan, ada lima langkah penting yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya hingga akhirnya mendapat pengakuan dari UNICEF dan bisa bergabung CFCI.
"Langkah pertama, kebijakan yang berkelanjutan untuk anak. Termasuk pengembangan infrastruktur dan layanan publik yang ramah dan humanis bagi anak," imbuh Irvan.
Ia kemudian memberikan contoh infrastruktur ramah anak yang dibangun Pemkot Surabaya. Seperti pembangunan Rumah Anak Prestasi (RAP), pembangunan pusat informasi sahabat anak, dan pembangunan ramah anak lainnya.
Hari Anak Nasional 23 Juli: sejarah, makna dan tema tahun 2024. --Freepik
Langkah kedua, Pemkot Surabaya melibatkan anak-anak secara aktif dalam berbagai forum publik. Termasuk Musrenbang di tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota.
"Kami memastikan suara mereka (anak-anak, Red) juga didengar dan diperhitungkan dalam forum-forum Konsultasi publik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: