Bank Indonesia Sapa Akademisi di Labuan Bajo, 25–27 September 2024 (2-Habis): Jangan Sampai Peluang Ekonomi Menjadi Bumerang
PARA peserta acara ”Sapa Akademisi” yang diadakan Bank Indonesia di Hotel Ayana, Labuan Bajo, NTT, 25-27 September 2024.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Memang, dari sisi permintaan, Bank Indonesia selama ini telah berusaha memperkuat bauran kebijakan, baik kebijakan moneter, makroprudensial, maupun sistem pembayaran untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih tinggi.
BACA JUGA: Independensi Bank Indonesia Pasca-UU P2SK
Sementara itu, penawaran kebijakan reformasi struktural juga terus diperkuat untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat struktur pertumbuhan ekonomi, terutama sektor perekonomian padat karya inovatif yang dapat menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah yang tinggi.
Masalahnya sekarang, ke depan apa upaya yang perlu dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar lebih tinggi, sekaligus memastikan agar pertumbuhan ekonomi tidak menjadi bumerang bagi upaya untuk meningkatkan kinerja perekonomian nasional?
Walaupun investasi masuk dan meningkat, perlu dipastikan agar investasi yang masuk bukan dari hasil praktik perjudian, dana kripto yang masih atau tidak diakui di Indonesia, atau investasi lain yang sebetulnya hanya pepesan kosong.
Sikap optimisme dalam menyambut perubahan kondisi perekonomian yang tengah berkembang membaik memang harus dilakukan. Meski demikian, jangan sampai terjadi di tengah optimisme yang berkembang, ternyata perkembangan kondisi perekonomian itu tidak berkualitas dan dalam jangka menengah maupun panjang tidak mendukung perbaikan daya beli dan peningkatan konsumsi.
Kunci untuk memastikan dinamika ekonomi Indonesia benar-benar bermanfaat dan bermakna, tak pelak, adalah bagaimana terus memperkuat resiliensi dan bertindak kreatif untuk mengubah tantangan atau hambatan menjadi peluang. (*)
*) Bagong Suyanto, dekan FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya.--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: