Bahasa sebagai Pembentuk Peradaban (1): Alat Berpikir, Gagasan, dan Bangunan Monumental
ILUSTRASI Bahasa sebagai Pembentuk Peradaban (1): Alat Berpikir, Gagasan, dan Bangunan Monumental.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Penggunaan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa menyebar ke berbagai tempat dan terimplementasi pada peradaban yang dikembangkan di tempat tersebut. Sebagian besar prasasti yang tersebar di Indonesia yang berasal dari periode Hindu dan Buddha tertulis dengan menggunakan bahasa Sanskerta.
Penggunaan bahasa Sanskerta dalam pembentukan peradaban Nusantara terwujud dalam dua hal, yaitu bahasa untuk membentuk peradaban fisik dan bahasa untuk pembentukan peradaban nonfisik.
Pada kategori pertama, sebagai contoh, tata cara pembangunan candi-candi di Jawa sebagian besar mengacu pada kitab Silpasastra. Transformasi bangunan peribadatan di India menjadi candi di Indonesia sebagian besar karena peran kitab Silpasastra tersebut yang berbahasa Sanskerta.
Kitab Silpasastra aslinya ditulis di India, tetapi menjadi rujukan pembangunan candi-candi di Jawa. Secara umum, kitab Silpasastra bersama dengan kitab Visnu Dhamarottan dan Hasta Kosala Kosali merupakan kitab petunjuk dalam merancang bangunan fisik.
Kitab Silpasastra merupakan petunjuk detail mengenai pembangunan fisik pada periode Hindu-Buddha. Candi-candi yang tersebar di seluruh Indonesia dibangun dengan merujuk pada kitab tersebut.
Setiap detail bangunan fisik mengacu pada petunjuk yang terdapat pada kitab tersebut sehingga setiap temuan arkeologis percandian selalu teratur dan tidak serampangan.
Hal tersebut menjadi bukti bagaimana bahasa menjadi alat transformasi dari gagasan menjadi bangunan fisik yang monumental. (*)
*) Purnawan Basundoro adalah Guru besar dan dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: