Interogasi dan Siksaan Terpidana Kasus Vina Cirebon

Interogasi dan Siksaan Terpidana Kasus Vina Cirebon

ILUSTRASI interogasi dan siksaan terpidana kasus Vina Cirebon. Para terpidana kasus Vina terkonfirmasi bahwa mereka mengalami penyiksaan. Itu dikatakan Komisioner Komnas HAM Uli Parulian Sihombing..-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Di luar ruang interogasi, di ruang berdinding kaca yang mengarah ke ruang interogasi, belasan detektif dan polisi menonton proses interogasi. Mereka juga bisa mendengar jelas proses interogasi melalui pengeras suara yang terhubung ke ruang interogasi. Belasan polisi itu kepo, ingin belajar dari teknik Fallin.

Fallin membuka dengan klise. Ia bertanya ke Newman, nama, alamat, pekerjaan, keluarga, dan hal-hal sepele lainnya. Pekerjaan Newman adalah memperbaiki rumah (tukang bangunan). 

Ternyata, fokus pembicaraan diarahkan Fallin ke teknik memperbaiki rumah. Teman-teman polisi Fallin tahu, Fallin kalau tidak bertugas suka memperbaiki rumah sendiri. Bahkan ahli. Punya peralatan tukang lengkap. Itulah topik bicara Fallin dengan calon tersangka pembunuhan tersebut.  

Awalnya, wajah Newman yang murung tampak kaget. Matanya mengamati Fallin seolah tak percaya ia diajak ngobrol soal pertukangan. Tapi, karena pembicaraan nyambung dan asyik, Newman jadi tenang. Ia banyak cerita teknik pertukangan.

Mereka ngobrol soal kriteria fondasi bangunan, pilihan bahan untuk dinding, rangkaian tulangan besi sloof, konstruksi atap, bahkan sampai interior yang rumit.   

Satu setengah jam mereka ngobrol begitu. Belasan polisi yang menyaksikan sampai kesal. Mereka sudah makan, minum, kencing ke toilet, malah ada yang membaca buku. Menunggu teknik Fallin. 

Salah seorang penonton nyeletuk, ”Kapan ngomong penembakan sialan itu? Dasar, Fallin berengsek…”

Tentu saja, tiga orang di ruang interogasi yang kedap suara tak mendengar, bahkan tak tahu ada banyak penonton. Mereka terus asyik bicara bangunan. 

Tahu-tahu, Newman menyimpang. Setelah lewat dua jam ia ngobrol. Ia berkata, pernah memperbaiki rumah janda cantik tak punya anak. Ia semangat bekerja gegara sering melihat kecantikan si janda. Malah, Newman sempat pedekate dan dapat sinyal lampu hijau dari si janda. 

”Tapi, setelah perbaikan rumah selesai, aku dicampakkan begitu saja. Perempuan anjing itu,” ujar Newman.  

Fallin menimpali. Ia bercerita tentang mantan istrinya. Berperangai busuk. Suka belanja menghamburkan uang. Pemabuk. Bahkan, Fallin bilang, ia curiga istrinya selingkuh.

Saat jeda cerita Fallin, Newman menggeram. Tangan kanannya mengepal. Sambil berkata, ”Kalau itu istriku, sudah kuledakkan kepala dia.” Kemudian, segera ia tutupi dengan kalimat: ”Tapi, kalau seandainya aku bisa lolos dari hukum.”

Para penonton tersentak. Kaget. Sebagian mendekati kaca, ingin mengamati ekspresi Newman dan Fallin. Seorang polisi bertanya retorik: ”Gila…. Apa yang Fallin lakukan?”

Polisi lain berkata: ”Itulah teknik getting down and dirty. Itulah teknik andalan Fallin.”

Di ruang interogasi, Fallin berdiri. Berjalan. Tersenyum lebar kepada Newman. Seolah memuji kejantanan Newman. Tiba-tiba, menukik dengan pertanyaan:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: