IFI Gelar Kelas Membuat Boneka Prancis Marionette, Anak-anak Sambut Antusias

IFI Gelar Kelas Membuat Boneka Prancis Marionette, Anak-anak Sambut Antusias

IFI Gelar Kelas Membuat Boneka Prancis Marionette, Anak-anak Sambut Antusias. Seniman Prancis Yannick Stasiak menunjukkan cara menggerakkan boneka marionette pada anak-anak yang ikut dalam kelas pembuatan boneka marionette, 22 Oktober 2024.-Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY

Intitute France Indonesia (IFI) mengadakan kelas membuat marionette untuk anak-anak. Kegiatan itu dilaksanakan di Audiotorium IFI Surabaya pada Selasa, 22 Oktober 2024. Boneka tersebut merupakan karya seni tradisi Prancis. Sebagai sarana ekspresi untuk mengungkapkan kisah atau maksud senimannya. 

Seniman Yannick Stasiak membeber kertas kraft coklat. Kemudian diremas, digulung, lalu dibentuk menjadi boneka yang berbentuk humanoid. Perlahan tapi pasti ia merangkai gulungan-gulungan kertas itu. Kemudian menggabungkannya satu per satu dengan selotip.

Tampak beberapa orang tua bersama anaknya antusias melihat Yannick. Setelah mengerjakan bonekanya, ia berhenti dan duduk di depan panggung. Tak berapa lama seorang anak peserta kelas marionette mendatangi Yannick.

BACA JUGA:Menyelami Cita Rasa Prancis di Surabaya Melalui Le Goût de France Bersama IFI


IFI Gelar Kelas Membuat Boneka Prancis Marionette, Anak-anak Sambut Antusias. Yannick Stasiak mengajarkan pada anak-anak tentang cara menggerakkan boneka marionette.-Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY

Anak itu memperkenalkan dirinya. Namanya Nicholas. Pada Yannick, Nicholas menyebut bahwa ia ingin membuat boneka marionette seukuran dirinya. Para peserta pun tertawa mendengar kepolosan anak itu.

Yannick mempersilakan anak-anak untuk menuju depan panggung. Mereka melingkar, lalu melakukan peregangan badan. Melemaskan pundak, leher, dan pinggang. Lalu melakukan peregangan pada tubuh bagian bawah.

Sesudah usai melakukan pemanasan dan peregangan badan, Yannick menyuruh anak-anak membayangkan bahwa tangan kanan mereka sedang memegang boneka marrionette. Lalu tangan tersebut digerakkan. Seolah-olah anak-anak sedang menggerakkan boneka marrionette yang ada dalam bayangan mereka itu.

BACA JUGA:Semarak Fete de la Musique, Hari Musiknya Prancis di Surabaya

Anak-anak sangat tertarik. Beberapa kali mereka memperagakan apa yang diajarkan.

Setelah mengajarkan bagaimana teknik memainkan boneka marionette, Yannick mengambil kertas kraft yang sudah disiapkan. Ia meminta anak-anak untuk membuat boneka marionettenya sendiri.

Tiap anak mendapat selembar kertas kraft. Ukurannya lebar. Yakni 1m x 1m. Masing-masing duduk di belakang selembar kertas kraft tersebut.

BACA JUGA:Wayang Rajakaya Indonesia-Jerman oleh Herlambang Bayu Aji Angkat Cerita yang Global untuk Anak-anak

Yannick mencontohkan tahapan membuat kepala marionette. Anak-anak awalnya tampak malu-malu. Bahkan beberapa orang tua akhirnya turun tangan. Tetapi setelah beberapa saat, mereka bisa membuat kepala marionette sendiri. Tanpa dibantu orang tuanya.

Tahap selanjutnya adalah membuat leher dan punggung boneka. Anak-anak meremas kertas kraft. Kemudian dibentuk memanjang tapi tetap mempertahankan volumenya. Itu membentuk rancangan leher. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: