Viral Larangan Orang Non Minang Jual Nasi Padang, Ini Fakta Ormas yang Melakukan Razia RM Padang

Viral Larangan Orang Non Minang Jual Nasi Padang, Ini Fakta Ormas yang Melakukan Razia RM Padang

Asal-usul rumah makan padang yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.--Istimewa

HARIAN DISWAY - Viral di media sosial video yang menampakkan sweeping atau razia rumah makan padang yang diduga karena pemiliknya bukan asli orang Minang.


Fakta-fakta Ormas Razia Rumah Makan Padang yang Dimiliki Etnis Non-Minang---Instagram

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah orang yang diduga merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) sedang mencopot paksa stiker bertuliskan "Masakan Padang" dari beberapa rumah makan.

Netizen yang belum tahu alasan dibalik razia tersebut ramai-ramai mengkritik dan mengecam ormas karena dinilai diskriminatif.

BACA JUGA:Diwawancarai Grammy Award, Agnez Mo Bahas Nasi Padang

"Jadi resto Chinese food harus orang Tiongkok? Pizza harus orang Italia? Korean BBQ harus orang Korea? Japanese food harus orang Jepang?," tulis akun @emye82 di X.

"Kuliner itu shared heritage, bukan hak eksklusif berdasarkan KTP. Stop main razia-razia berkedok menjaga keaslian. Kalo emang bagus, pasti customer loyal tanpa perlu intimidasi," lanjut cuitan akun tersebut.

Netizen yang lain juga ikut berkomentar serupa.

Dari informasi yang dihimpun Harian Disway, Ormas dari Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) lakukan razia tersebut lantaran yang bersangkutan memberikan harga yang jauh lebih murah.

BACA JUGA:Jangan Gadaikan Nyawa Untuk Sewa Bus Murah! Ini Cara Cek Kelaikan Bus Lewat Aplikasi Mitra Darat

Razia tersebut dilakukan ormas PRMPC terhadap Rumah Makan Bintang Minang di Jalan Pabuaran Kidul, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon pada Rabu, 3 Oktober 2024.

Pihak PRMPC tidak terima rumah makan padang menawarkan paket hemat senilai Rp10.000.

PRMPC juga tak setuju apabila harga murah justru dijadikan label promosi. Hal itu disebut bisa menurunkan nilai kuliner asli Minang.

Ketua PRMPC, Eriyanto memberikan bantahan terkait tuduhan razia yang dilakukan karena sang penjual bukanlah orang Minang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: