Kemenpar: Transisi Nomenklatur Tak Bakal Hambat Pembangunan Industri Pariwisata
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto saat memberikan keterangannya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024 -Kemenpar-
Partisipasi itu menjadi bukti bahwa desa wisata terus menjadi fokus dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan dan pembedayaan masyakarat lokal.
Telaga Sarangan alami peningkatan pengunjung hingga 21 ribu wisatawan pada momen libur Lebaran 2024. --Disbudpar Magetan
Hariyanto bersyukur bahwa intervensi pengembangan desa dengan didukung data yang dihimpun melalui Jadesta telah menjadi rujukan strategis bagi kementerian, lembaga, dan berbagai pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan pengembangan desa wisata.
“Alhamdulillah, program pengembangan desa wisata ini diyakini sebagai program unggulan," jelasnya. Yakni untuk memperkuat ekonomi inklusif dan mengoptimalkan pembangunan pedesaan. Hal itu sejalan dengan visi pembangunan desa dalam prioritas nasional Asta Cita Kabinet Merah Putih.
Program unggulan lainnya yaitu pengembangan Kabupaten/kota (KaTa) Kreatif Indonesia melalui pembinaan, pelatihan, serta pendampingan sehingga melahirkan city branding di tiap-tiap kabupaten/kota.
Sejauh ini, sudah ada 83 kabupaten/kota yang telah menetapkan subsektor unggulan dari 17 subsektor ekonomi kreatif di wilayah melalui pelaksanaan Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
BACA JUGA:Menyetir Sambil Mabuk, Pria Ini Hantam Warung dan Pengguna Jalan Hingga Tewas
Secara nasional ada 41 kabupaten/kota yang resmi ditetapkan sebagai KaTa Kreatif Indonesia.
Sementara pada tingkat dunia, terdapat lima kabupaten/kota yang telah diresmikan sebagai kota kreatif UNESCO (UCCN). Yakni Pekalongan sebagai Creative City of Craft and Folk Art pada 2014, Bandung sebagai Creative City of Design pada 2015, Ambon sebagai Creative City of Music pada 2019, Jakarta sebagai Creative City of Literature pada 2021, dan Surakarta sebagai Creative City of Craft and Folk Art pada 2023.
“Sekarang sedang proses untuk diajukan di periode 2025. Dari sekian banyak yang berminat sudah dikurasi, posisi saat ini sudah ada dua kabupaten/kota yang akan diajukan," jelasnya.
Kemenparekraf akan melakukan pendampingan sampai dengan 2 kabupaten/kota tersebut siap mengunggah dossier 2025 di website UCCN.
"Pada Oktober 2025 baru akan diproses. Mudah-mudahan yang dua itu bisa menjadi kota kreatif dunia lainnya selain yang sudah ditetapkan,” kata Hariyanto.
Hariyanto juga menjelaskan, kedeputiannya melaksanakan fungsi pembinaan kepada tiga Badan Pelaksana Otorita Pariwisata di kawasan Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo-Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
“Pembinaan kami seputar pendukungan bagi pengembangan kawasan di wilayah otoritatif. Sementara dua DPSP lainnya yakni Mandalika dikelola oleh ITDC dan Likupang oleh MPRD (Minahasa Permai Resort Development). Sehingga posisi kedeputian ini sangat penting dan strategis,” kata Hariyanto. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kemenparekraf.go.id