Manuver Info Budi Arie dalam Kasus Judol
ILUSTRASI Manuver Info Budi Arie dalam Kasus Judol.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Polisi menyimpulkan, diduga 1.000 bandar judol itu membayar uang sogok atau suap kepada aparatur Kemenkominfo total Rp 8,5 miliar per bulan selama bertahun-tahun. Akibatnya ambyar. Sangat rusak. Aparatur negara yang semestinya memberantas judi diduga menerima uang suap sehingga jadi beking judol.
Hasil penyelidikan polisi, kepala tim pemblokir web judol di kantor itu adalah tersangka Adhi Kismanto, pegawai Kemenkominfo. Polisi membuktikan, Adhi Kismanto ternyata tidak lulus tes ketika hendak masuk Kemenkominfo dulu.
BACA JUGA:Pegawai Komdigi Terlibat Judi Online, Mantan Menkominfo Budi Arie Dukung Langkah Pemberantasan
BACA JUGA:Respons Budi Arie soal Mantan Anak Buahnya yang Tersandung Kasus Judi Online
Warganet kemudian menyebarkan foto Adhi Kismanto saat menikah dan Budi Arie Setiadi (waktu itu masih Menkominfo) berfoto bersama pengantin.
Terbukti kemudian, tersangka Adhi dulu direkrut Kemenkominfo secara ilegal. Budi, dikonfirmasi wartawan, mengakui hal itu. ”Saya putuskan AK (Adhi Kismanto) diterima (masuk jadi pegawai Kemenkominfo) karena yang bersangkutan mengklaim punya skill IT mumpuni.”
Terbaru, Budi kepada wartawan mengatakan, tersangka beking judol inisial T adalah salah seorang ketua bidang di tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno.
Padahal, Pramono Anung-Rano Karno kini sedang berkompetisi dalam pilgub Jakarta. Peserta kompetisi dalam pilgub, berarti sedang menarik simpati publik Jakarta.
BACA JUGA:Pertama Setelah Dilantik, Monkominfo Budi Arie Setiadi Akan Berantas Konten Judi Online
BACA JUGA:Putaran Uang Judol
Pernyataan Budi itu dimuat di Inilah.com berjudul Budi Arie Ungkap Sosok T: Timses Pramono-Rano dan Teman Eks Menhub Budi Karya. Dipublikasi Minggu, 10 November 2024.
Akhirnya, pihak bidang hukum tim pemenangan Pramono-Rano meluncurkan somasi tersebut, dengan batas waktu akhir Kamis hari ini.
Luar biasa heboh. Kehebohan berlarut-larut. Sejak penggerebekan polisi di kantor Satelit, Jumat, 1 November 2024. Sampai sekarang belum juga mereda.
Kasus itu secara tidak langsung menohok Presiden RI Prabowo Subianto. Padahal, Prabowo saat kampanye sangat gencar menggaungkan antikorupsi. Secara tegas Prabowo mengatakan, negeri ini saat itu (saat kampanye pilpres) dikuasai para maling, para koruptor pencuri uang negara.
BACA JUGA:Seribu Situs Judol, Wani Piro?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: