Memperkokoh Resiliensi Ekonomi Jatim PR Gubernur

Memperkokoh Resiliensi Ekonomi Jatim PR Gubernur

ILUSTRASI Memperkokoh Resiliensi Ekonomi Jatim PR Gubernur.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Konflik di Timur Tengah Memanas, Pertumbuhan Ekonomi Jatim Dipredksi Tetap di Atas 4 Persen

Maka, secara pragmatis, Jatim memiliki potensi besar menjelma sebagai economic growth engine yang bisa diandalkan.

Provinsi yang memiliki luas wilayah daratan sebesar 88,70 persen atau 42.541 km2, sementara Kepulauan Madura memiliki luas 11,30  persen atau 5.422 km2. Jatim terbagi menjadi 29 kabupaten dan 9 kota. 

Hal tersebut menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia. Ditopang dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran rata-rata 4,6–5,4 persen (yoy) atau tumbuh lebih tinggi daripada tahun ke tahun (3,57 persen, yoy). 

BACA JUGA:Risma Terpesona Keindahan Batik Khas Probolinggo, Potensi Jadi Pahlawan Ekonomi Jatim

BACA JUGA:Golden, Bridging dan Diaspora Visa Diharapkan Bisa Dongkrak Ekonomi Jatim

Sementara itu, inflasi Jatim berada di atas batas atas sasaran inflasi nasional 3±1 persen, yang diperkirakan turun di kisaran 6,1–6,5 persen (yoy) 2022–2023.

PRIORITAS KEBIJAKAN

Mengakomodasi sejumlah indikator pelemahan ekonomi, gubernur terpilih nanti seyogianya mempertimbangkan untuk melakukan terobosan kebijakan pada beberapa sektor yang perlu menjadi prioritas. 

Pertama, masalah keseimbangan penyediaan lapangan kerja dan pengangguran. Keberadaan 12 kawasan industri di Jatim masih relatif belum memecahkan aspek pengangguran. 

Hal itu mungkin bisa dipahami terkait antara kualitas ketersediaan tenaga kerja dan kebutuhan tenaga kerja terampil yang terserap di sektor industri tertentu. Sebagaimana dalam catatan Biro Pusat Statistik Jatim, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 sebanyak 24,38 juta orang. 

BACA JUGA:BI Proyeksikan Ekonomi Jatim Tumbuh 5,5 Persen

BACA JUGA:Triwulan III Ekonomi Jatim Tumbuh 3,23 Persen

Itu bertambah sekitar 513 ribu orang jika dibandingkan dengan Agustus 2023. Lalu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 73,45 persen, naik 0,89 persen bila dibandingkan dengan TPAK Agustus 2023. 

Penduduk yang bekerja sebanyak 23,36 juta orang atau bertambah 657,93 ribu orang bila dibandingkan Agustus 2023. Sebanyak 9,00 juta orang (38,51 persen) bekerja pada kegiatan formal atau naik 1,62 persen daripada Agustus 2023. Proporsi pekerja penuh waktu mengalami penurunan 0,88 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: