Tiga Faktor Ini Picu Cuaca Ekstrem Saat Nataru 2024/2025
BMKG menjelaskan beberapa faktor yang memicu potensi cuaca ekstrem di Indonesia akhir tahun ini-Boy Slamet/Harian Disway-
HARIAN DISWAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut setidaknya ada 3 hal yang memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada periode Natal dan Tahun Baru 2024-2025.
Faktor pertama adalah kondisi suhu muka laut Samudera Pasifik atau yang dikenal dengan El Nino Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan kecenderungan lebih dingin yang memicu fenomena La Nina.
Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah.
Tips Keselamatan Berkendara Saat Hujan Deras Dari dr. Ngabila Salama-Unsplash-
BACA JUGA:La Nina dan MJO Picu Cuaca Ekstrem Selama Nataru, BMKG Berikan Peringatan Ini
Selain itu, cuaca di Indonesia juga dipengaruhi dinamika Samudera Hindia yang disebut Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia).
"Sejauh ini indeks IOD menunjukkan nilai negatif menuju netral," jelasnya pada 23 November 2024.
Selain itu, masih ada lagi faktor lain yang disebut Madden Julian Oscillation (MJO) dan rambatan dingin (Cold Surge) dari wilayah Siberia di Asia bagian utara yang bergerak menuju wilayah barat Indonesia.
Osilasi Madden-Julian atau MJO, fenomena aliran udara naik-turun di sekitar khatulistiwa yang memicu fluktuasi cauca-NOAA climate.gov-
Adapun untuk dinamika perairan Indonesia secara umum, lanjut Ardhasena, menunjukkan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat daripada normalnya. Berdasar pada keseluruhan hasil monitoring tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.
BACA JUGA:Waspada Cuaca Esktrem! BMKG Sebut La Nina Lemah Akan Berlangsung di Awal 2025
BACA JUGA:Sejarah Penamaan EL Nino dan La Nina, Berkaitan Dengan Yesus Kristus
Ardhasena menjelaskan, secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada Bulan November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan.
"Sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua," papar Ardhasena.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: