Gereget Pilkada

Gereget Pilkada

ILUSTRASI gereget pilkada serentak 2024.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

TIGA HARI jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak, ternyata masih ada yang belum menentukan pilihan. Ia masih bingung siapa yang akan dicoblos untuk memimpin daerah yang menjadi tempat tinggalnya.

Kebingungan itu menimpa seorang ibu-ibu penjual makanan. Pemilik warung yang setiap hari menjadi jujukan para pedagang pasar untuk menghalau rasa lapar. Pemilik warung makan yang ada di Pasar Sawahan, Nganjuk.

Ya. Hari Minggu kemarin saya memang sengaja hendak ke Sedudo, tempat wisata air terjun di salah satu kabupaten daerah Mataraman, Jawa Timur, itu. Ingin melihat potensi wisata alam yang sebetulnya tak jauh dari Bandara Internasional Doho, Kediri.

BACA JUGA:Pilkada Surabaya: Eri Cahyadi Nyoblos di Ketintang, Armuji di Ngagel Mulyo

BACA JUGA: Bawaslu Surabaya Terjunkan 4.210 Pengawas, Pantau Proses Pilkada Berjalan Bersih

Saya mampir ke warung itu karena harus menunggu kawan yang seorang kiai. Ia sedang mengisi pengajian di desa tersebut. Namun, sebelumnya, ia telah mengirim alamat pasar sebagai titik ketemu sebelum secara bersama-sama ke Sedudo.

Kebetulan, sampai tempat tersebut sudah saatnya makan siang. Maka, saya pun bertanya kepada tukang parkir mana warung di pasar yang paling ramai. Ia pun menunjuk warung yang tak jauh dari tempat kami berhenti.

Rumus mencari makan enak di pasar itu memang paling gampang. Jika warung itu ramai menjadi jujukan orang pasar, warung itu pasti enak. Sebab, umumnya pedagang pasar adalah pemegang uang. Karena itu, mereka selalu menikmati makan enak di warung pasar juga.

BACA JUGA:Pilkada Surabaya: Pemkot Kerahkan 7.928 Personel, 1 TPS Dijaga 2 Petugas Ketertiban

BACA JUGA:Presiden Prabowo Akan Nyoblos Pilkada di Bogor, Wapres Gibran di Solo

Benar saja, saya menemukan makan rumahan yang mengingatkan masa kecil saya. Menu utamanya lodeh, rawon, soto, dendeng ragi, dan sebagainya. Lodeh adalah pilihan yang paling saya suka. Namun, karena sudah siang menjelang tutup, menu tersisa tidak banyak. 

Nyobi bobor daun singkong? Ndamel sambel terasi eco (Mau mencoba makan bobor daun singkong? Pakai sambal terasi pasti enak),” kata si ibu penjualnya. Bobor salah satu resep makanan yang kurang lebih seperti gulai. Masakan dengan menggunakan santan.

Saya pun lahap dengan bobor daun singkong iut. Tak lama, sepiring nasi dengan bobor singkong ludes. Mengingatkan masakan almarhumah ibu saya di waktu kecil. Makan berdua di warung itu hanya menghabiskan Rp 26 ribu.

BACA JUGA:Kapolri Gandeng TNI Untuk Pengamanan Pilkada 2024 Esok Hari, Ada Patroli Cegah Politik Uang dan Pengerahan Massa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: