Ibu dan Anak Dibunuh Cucu di Lebak Bulus
ILUSTRASI ibu dan anak dibunuh cucu. Seorang anak inisial MAS di Lebak Bulus, Jakarta, membunuh ayah dan neneknya. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Entah, setan apa yang membisiki remaja pria inisial MAS, 14, ini sehingga tega membunuh sang ayah Argadipa, 40, dan nenek Ruth Megawati, 69, serta menikam ibu Mitha, 40, sampai terluka parah. Tapi, pengakuan MAS ke polisi, sebelum membunuh, ia gelisah tak bisa tidur karena mendengar bisikan gaib. Isi bisikan belum diungkap polisi.
MESKI terkait bisikan gaib, pelaku dan korban bukan keluarga miskin yang identik dengan kegaiban. Ortu pelaku pengusaha properti. Mereka mukim di perumahan kluster Taman Bona Indah Blok B6 Nomor 12, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Rumahnya dua lantai dengan mobil baru di garasi.
Pelaku MAS juga bukan pasien atau terindikasi gangguan jiwa. Sebaliknya, ia anak berprestasi bagus di sekolah. Ia pernah masuk kelas akselerasi (pelajar berbakat). Karena itu, di usianya sekarang, ia kelas X di SMA swasta.
BACA JUGA:Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu di Gresik
BACA JUGA:Teknik Pembunuhan Mahasiswa di Bogor
Polisi juga sudah melakukan tes urine terhadap ABH (anak berhadapan dengan hukum). Hasilnya negatif narkoba dan miras. Kendati, ada yang tidak normal di kasus itu. Dengan demikian, polisi mengusut melibatkan tim psikolog, bekerja sama dengan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan, Minggu, 1 Desember 2024, mengatakan, polisi mengusut bersama Apsifor karena pelaku anak dan mengaku menerima bisikan gaib.
AKBP Gogo: ”Di interogasi awal, malam itu ia merasa tidak bisa tidur. Terus, ada hal-hal yang membisikinya, gaiblah. Itu meresahkannya. Seperti itu, untuk sementara. Pelaku belum bisa diajak bicara banyak.”
BACA JUGA:Hat-trick Bunuh Maling di Jabodetabek
BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh
Ditanya wartawan, adakah dendam pelaku terhadap para korban? Gogo menjawab, hasil penyidikan awal disimpulkan, tidak ada dendam pelaku. ”Tapi, kami belum bisa mengatakan motifnya. Masih diselidiki.”
Pasti memprihatinkan. Tak kurang, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi sampai menahan tangis saat menjenguk MAS di ruang tahanan Polres Jakarta Selatan, Minggu sore, 1 Desember 2024.
Saat keluar dari mapolres dan bertemu wartawan, Arifa masih mengusap air mata. Saat ditanya wartawan, dia mengaku sedih atas kasus tersebut.
BACA JUGA:Problem Suami Bunuh Istri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: