Menguak Epistemologi Judi Online (Judol)
ILUSTRASI menguak epistemologi judi online (judol).-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Judi Online Mengancam Kesehatan Mental
Judi tidak hanya menghancurkan ekonomi pribadi, tetapi juga menggerogoti tatanan sosial. Kasus-kasus kriminal yang melibatkan judi menunjukkan bagaimana keputusasaan akibat kekalahan taruhan dapat memicu tindak kejahatan.
Maka, tak heran, realitas menunjukkan telah terjadi ribuan kasus kriminal, perceraian, dan kebangkrutan yang bermula dari kecanduan judi. Ekonomi keluarga hancur, moralitas tercerabut, dan generasi muda kehilangan arah.
Angka-angka yang mencengangkan tentang dampak judi di Indonesia bukanlah sekadar statistik. Mereka adalah cerita tentang keluarga yang hancur, masa depan yang suram, dan masyarakat yang makin kehilangan arah.
BACA JUGA:Menakar Efektivitas Satgas Pemberantasan Judi Online
BACA JUGA:Gas Pol Tumpas Judi Online
Generasi muda yang seharusnya menjadi tumpuan harapan malah terjebak dalam lingkaran kecanduan yang merusak. Sementara itu, triliunan kerugian ekonomi per tahun hanyalah puncak dari gunung es permasalahan sosial.
ILUSI KEBERUNTUNGAN
Mengapa fenomena itu begitu sulit dihentikan? Apa yang membuat manusia terus terjebak dalam lingkaran yang jelas-jelas merugikan? Di sinilah akar epistemologis dari judi perlu dikuak.
Lebih dari sekadar masalah moral atau ekonomi, judi menggali dalam kepercayaan manusia terhadap spekulasi –sebuah harapan yang sering kali tidak memiliki dasar yang pasti. Spekulasi itulah yang menjadi pintu gerbang menuju ilusi keberuntungan yang menghancurkan.
BACA JUGA:Mendadak Darurat Judi Online
BACA JUGA:Hasil Mukernas III Persis: Budaya Judi Online Darurat Nasional
Segalanya bermula dari spekulasi –sebuah tindakan yang tampak sederhana: menebak tanpa dasar pasti. Dalam batas tertentu, spekulasi adalah bagian dari sifat manusia.
Di masa lalu, ia adalah alat bertahan hidup, membantu nenek moyang kita memutuskan kapan berburu atau kapan berlindung dari badai. Namun, ketika spekulasi dilepaskan dari nalar dan dikemas menjadi perjudian, ia berubah menjadi jebakan.
Spekulasi dalam judi adalah harapan kosong yang dibangun di atas ilusi probabilitas. Para pemain tidak lagi hanya memercayakan keberuntungan kepada takdir, tetapi juga kepada sistem yang secara sistematis dirancang untuk memastikan mereka kalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: