Putri Jenggolo, Riasan Pengantin Tradisional Khas Sidoarjo yang Mengadopsi Cerita Panji

Putri Jenggolo, Riasan Pengantin Tradisional Khas Sidoarjo yang Mengadopsi Cerita Panji

Sepasang pengantin Putri Jenggolo dalam busana hitam dengan ornamen emas di bagian tengah dan di lengan. Pengantin pria mengenakan udeng pacul gowang khas Sidoarjo. -Julian Romadhon-Harian Disway

Juga pengait bros suryo lintang kencono. Bentuknya seperti bunga matahari. Berwarna orange dengan bagian tengahnya seperti paduan dari bunga-bunga melati berwarna putih. Sumping atau perhiasan telinganya berbentuk cekung.

BACA JUGA: Polisi Olah TKP Kebakaran Bukit Teletubbies Bromo, Netizen Desak Calon Pengantin Juga Jadi Tersangka

Dua sisi meruncing di kanan-kiri, sedangkan bagian tengahnya cekung ke atas. Itu juga digunakan oleh pengantin perempuan. "Kalau dulu sumpingnya ini masih menggunakan sumping khas Jogja," katanya.

"Kami desain sumpingnya seperti ini untuk membedakan saja," ujar Nasucha. Sedangkan pengantin perempuan mengenakan perhiasan jamang kudup sekar cempoko sepasang. Di kepalanya tersemat mahkota gunungan sekar tanjung.

Sementara di bagian belakang terdapat aksesori cunduk mentul sekar barongan yang terdiri dari tujuh bagian seperti tangkai bunga yang mencuat ke atas. Kalung leher yang digunakan adalah permata bulan.

BACA JUGA: Diet Jelang Pernikahan Berujung Gangguan Makan yang Harus Diwaspadai Calon Pengantin

Kalung tersebut dikenakan sebelum modelnya mengenakan busana. Jadi letaknya di bagian dalam. Sedangkan kalung kedua, surya gumiring, letaknya tepat pada dada bagian depan. Nasucha mengajarkan tahapan-tahapan dalam merias.

Warna bedaknya kekuning-kuningan, mengambil warna dari bunga tanjung. Alisnya melengkung, dengan eye shadow yang menyesuaikan bentuk wajah model tersebut. "Pemerah pipinya warna merah yang dibuat samar-samar," katanya.

"Sedangkan pemerah bibir menggunakan lipstik dan lip gloss, dibentuk dengan sempurna," ungkapnya. Setelah riasan selesai, barulah membuat athi-athi atau cambang. Rambut di samping telinga yang dalam bahasa Jawa: godheg.

BACA JUGA: Jang Na-ra Menikah, Tampil Cantik dengan Gaun Pengantin Putih

Athi-athi Putri Jenggolo memiliki kekhasan khusus. Yakni cunduk udang. Bagian ekor atau ujung alisnya melengkung seperti ekor udang. "Ukurannya dua jari di depan telinga," ujar Nasucha sembari meletakkan dua jarinya di telinga model.

Ia lalu membuat athi-athi cunduk udang tersebut. Pada bagian rambut, ia menatanya disisir dan dirapikan terlebih dulu. Disasak lalu diberi cemara atau rambut pasangan yang terulir sepanjang seperempat meter pada ikatan rambut.

Dikuatkan dengan harnal lalu disanggul menggunakan bentuk sanggul keling. Sentuhan berikutnya dirapikan dengan hair net. Bentuk besar-kecilnya sanggul disesuaikan dengan ukuran kepala.

BACA JUGA: 3 Gaun Pengantin Eva Celia Yang Wow

"Tapi sebelum membuat sanggul, pasang mahkota di dahi dulu. Sebutannya jamang. Jamang bertali itu diikat lalu dipasang cemaranya. Barulah disanggul agak ke atas. Tidak boleh turun melebihi batas dagu," terangnya.
Penamaan Putri Jenggolo untuk manten khas Sidoarjo itu diperkirakan mengacu pada kerajaan era Hindu-Buddha yang pernah eksis di Sidoarjo. -Julian Romadhon-Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: