Revitalisasi Peran Alumni Perguruan Tinggi (PT) di Era Transformasi

Revitalisasi Peran Alumni Perguruan Tinggi (PT) di Era Transformasi

ILUSTRASI Revitalisasi Peran Alumni Perguruan Tinggi (PT) di Era Transformasi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

PERAN alumni kian strategis, baik dalam konteks pengembangan institusi perguruan tinggi (PT) maupun pengembangan alumni, sebagai produk luaran lulusan PT. alumni bisa menjadi salah satu gambaran wajah depan sebuah PT. Mereka secara faktual adalah duta dan penjaga halaman depan institusi PT. Baik buruknya wajah dan citra PT salah satunya akan ditentukan oleh kiprah alumni

Tantangan yang dihadapi alumni PT memang tidak mudah. Situasi VUCA yang kompleks membuat alumni saat ini dan ke depan tidak hanya dituntut bisa adapatif agar bisa survive, tetapi juga harus bisa eksis, berkembang, kompetitif, dan ekspansif. 

Era transformasi saat ini sungguh mensyaratkan alumni yang responsif terhadap berbagai perubahan lingkungan sehingga senantiasa bisa relevan dan fungsional sesuai dengan tuntutan dan perubahan zaman. 

BACA JUGA:Relasi dan Peran Alumni bagi Pengembangan PT

Berbagai disrupsi yang terjadi harus membuat alumni mengembangkan sikap kewaspadaan, sigap, dan siaga. Mereka harus mampu meningkatkan kapasitas diri melalui penguatan multitasking dan multikompetensi.

Situasi saat ini membutuhkan spirit, karakter unggul, dan resiliensi yang kuat, khususnya karakter kerja keras, ulet, dan tangguh. Adaptif dan resiliensi menjadi kunci dalam konteks perubahan ini lantaran perubahan itu berlansung cepat, tak menentu, dan cenderung kompleks. 

Perubahan yang dipicu perkembangan teknologi membuat banyak pekerjaan akan tergantikan oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Fenomena itu membuat peluang alumni PT kian terbatas dalam medan kerja. 

BACA JUGA:Alumni Migunani

Alumni PT akan menghadapi kompetitor mesin cerdas sehingga dituntut berbeda dan unggul yang tidak bisa dilakukan mesin. Kemampuan pembeda itu adalah berpikir kritis, kreatif, dan inovatif (Ismunandar, 2024). 

Dalam situasi itu, alumni harus memiliki kemampuan dalam menggabungkan best practices dan future practices. Mereka diharapkan memiliki kemampuan membaca kecenderungan masa depan agar bisa adaptif dan kompetitif.

Alumni tidak boleh sekadar mengandalkan apa yang sudah dipelajari dari kampus, tetapi juga bisa mengembangkan daya saing sebagai kreator dan inovator untuk memperkuat jiwa kepemimpinan.

Disrupsi yang besar membutuhkan kesiapan dalam transformasi, resiliensi, dan sustainability alumni di dunia kerja.

BACA JUGA:Kolaborasi Alumni Hadapi Tantangan

Saya percaya bahwa mesin tidak akan bisa menghilangkan peran manusia seutuhnya. Bagaimanapun, manusia tetap memiliki nilai yang tidak bisa digantikan pemikiranya oleh mesin sebagai alat. Namun, faktanya, kehadiran mesin cerdas mempersempit peluang kerja alumni yang hanya mengandalkan diri menjadi pekerja dan bukan menjadi kreator. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: