Surabaya Suites Hotel Gelar Festival Setara Berkarya, Dorong Kesadaran Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas
Penampilan nyanyian dari para penyandang disabilitas di Festival Setara Berkarya -Afitra Devi-Harian Disway
Tak hanya itu, ada juga fashion show yang menampilkan busana unik dengan motif shibori. Selanjutnya, penampilan paduan suara dan band yang dibawakan oleh para penyandang disabilitas. Suara syahdunya menggema memenuhi seluruh ruangan.
Di pertengahan acara, terdapat talkshow inspiratif yang menghadirkan psikolog Asteria Ratnawati Saroinsong. Bertema “Berhenti Sejenak, Mengisi Energi di Tengah Perjalanan”.
Selain menyaksikan penampilan, para tamu yang hadir juga bisa mencoba berbagai aktivitas menarik di booth komunitas yang tersedia.
Komunitas yang berpartisipasi dalam acara itu meliputi Komunitas Kumpul Dongeng, Read Aloud Jatim, Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS), Kampoeng Dolanan, Garis Gathuk, Leeven & CO, Fira Modeling Disabilitas (FMD), Tiba, Tatuli, Rumah Anak Prestasi, dan Disabilitas Berkarya.
pendamping komunitas yang mengajarkan cara membatik kepada penyandang disabilitas dengan telaten-Afitra Devi-Harian Disway
BACA JUGA:Hari Disabilitas Internasional 3 Desember 2024, Sejarah dan 7 Cara Merayakannya!
Mustofa Sam atau Cak Mus, selaku pendiri Kampoeng Dolanan, menjelaskan bahwa kehadiran mereka bertujuan untuk menunjukkan bahwa anak-anak penyandang disabilitas juga dapat menikmati permainan yang sama seperti anak lainnya. Permainan bisa disesuaikan dengan kemampuan mereka dengan pengawasan yang memadai.
Anak-anak yang sedang memainkan permainan tradisional egrang di booth komunitas-Afitra Devi-Harian Disway
Sementara itu, Festival Setara Berkarya juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Kepala Dinas Sosial Surabaya, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya. Mereka mendukung penuh dan mengapresiasi pertunjukan bakat dari para penyandang disabilitas.
Rencananya, acara serupa akan digelar di lokasi yang lebih terbuka. Seperti Balai Pemuda atau kawasan Kota Tua. Supaya bisa dinikmati oleh semua elemen masyarakat, tidak terbatas pada keluarga dan tamu undangan saja.
Dengan adanya Festival Setara Berkarya, diharapkan bisa mendorong sinergi antara masyarakat non-disabilitas dan penyandang disabilitas untuk bersama-sama berkomitmen dalam mewujudkan kesetaraan serta menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: