East Java Heritage Party, Dorong Gen Z Lestarikan Budaya Lewat Fashion dan Kreativitas

East Java Heritage Party, Dorong Gen Z Lestarikan Budaya Lewat Fashion dan Kreativitas

Salah satu peserta fashion show yang tampil memukau dengan gaun batiknya di East Java Haritage Party. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - East Java Heritage Party, ajang pementasan berbagai budaya digelar di Atrium Maspion Square pada Sabtu, 21 Desember 2024. Salah satu tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mendorong generasi muda untuk melestarikan budaya, terutama wastra lokal.

Terdapat berbagai acara dalam ajang itu. Seperti fashion show dan talkshow tentang busana tradisional Jawa Timur. Terutama terkait batik Jawa Timur.

Warna cokelat mendominasi busana para model yang dibawakan oleh Duta Budaya dan Pariwisata Religi Jawa Timur.

Busana tersebut dirancang dengan model yang inovatif. Inda Hijabers, salah seorang desainer, misalnya, memadupadankan gaya berfesyen masa kini dengan batik.

Kemeja dua warna, gaun dan rompi adalah beberapa jenis busana yang dikenakan saat peragaan itu. Tentunya hal tersebut menunjukan bahwa busana tradisional dapat dikreasikan dengan bentuk yang lebih kekinian.

BACA JUGA:Tongkos Batik: Inovasi Desain yang Menghidupkan Tradisi di Era Modern

BACA JUGA:Transformasi Dolly Dari Eks-Lokalisasi Jadi Kampung Batik dan Sentra Kreatif


Sesi talkshow bersama Raka-Raki Jawa Timur dan Duta Budaya dan Pariwisata Reliji Jawa Timur. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY

Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi perlombaan fashion show anak-anak. Berbagai gaun anak kontemporer dipadukan dengan motif batik dari berbagai daerah Jawa Timur. 

Batik Kediri, misalnya, memiliki ciri khas motif Garuda Mukha, yang terinspirasi dari simbol kota Kediri. Motif itu menggabungkan elemen budaya Hindu-Buddha dengan pola geometris yang unik. Warna-warna Batik Kediri cenderung netral, seperti cokelat dan krem.

Lalu batik Banyuwangi dengan motif Gajah Oling. Seperti namanya, terdapat motif gajah sebagai simbol kebijaksanaan dan kekuatan. Motifnya terdiri dari pola-pola besar dengan warna cerah. Seperti merah, biru, dan kuning. Gajah Oling sering dikaitkan pula dengan filosofi spiritual dan harapan akan kebahagiaan.

Sedangkan batik Madura memiliki karakteristik warna-warna kontras yang berani. Seperti merah terang, biru, dan hitam. Motif batik Madura sering mengambil inspirasi dari flora dan fauna, menciptakan kesan eksotis. Teknik pewarnaan yang menggunakan bahan alami juga membuat batik itu semakin istimewa.

Semuanya memberikan kesan tradisional yang elegan pada setiap gaun yang dipakai. Ragam busana kreasi tersebut seakan menyampaikan pesan. Bahwa nilai-nilai luhur budaya kedaerahan tidak lagi menjadi sesuatu yang kuno. Tapi justru memberi ciri khas atau warna baru yang dapat diterapkan pada masa kini.


Salah seorang penampil cilik dengan busana kreasi berbasis batik, dalam East Java Heritage Party, 21 Desember 2024 di Maspion Square Surabaya.-Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: