Tahun Baru 2025, Momentum Menguatkan Spirit dan Legasi Ekologis

Tahun Baru 2025, Momentum Menguatkan Spirit dan Legasi Ekologis

ILUSTRASI Tahun Baru 2025, Momentum Menguatkan Spirit dan Legasi Ekologis.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pertama, bagaimana kita menumbuhkan kesadaran (mindful) agar generasi muda bisa mengenali, mencintai, mensyukuri, merawat, menjaga, melestarikan, dan memelihara alam lingkungan sehat berkelanjutan. 

Niat dan kesadaran itu perlu dipupuk dan dikonsolidasikan guna melahirkan komitmen bersama sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap kelangsungan bumi dan manusia. 

Gerakan mencintai, menyadari, menjaga lingkungan alam akan menumbuhkan solidaritas aksi bersama dalam menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan sehat berkelanjutan

Melalui edukasi, literasi, dan kampanye berkelanjutan, kita akan memiliki modal sosial yang kuat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. 

Kedua, memperkuat regulasi lingkungan. Para pihak terkait, khususnya pengambil kebijakan, harus serius melakukan reformasi regulasi guna penguatan rambu-rambu yang menjadi pedoman dan panduan bersama. 

Regulasi itu harus pro-publik dan pro-kelestarian lingkungan berdimensi masa depan.

Ketiga, memperkuat pengawasan dan penegakan hukum lingkungan. Demi kelestarian lingkungan, diperlukan upaya penegakan hukum yang serius. 

Bagaimana agar sanksi hukum bisa membuat efek jera dan menjerakan kepada para perusak lingkungan.

Keempat, menguatkan partisipasi publik, jejaring stakeholder dalam menjaga lingkungan. Advokasi publik terus digiatkan agar aktivitas industrialisasi tidak merusak daya dukung lingkungan. 

Selain itu, investor dan pengusaha akan memiliki visi membangun usaha yang ramah lingkungan. 

Kita harus mengembangkan kolaborasi untuk terus menggugah kesadaran dan partisipasi publik melalui berbagai kerja sama, giat bersama, kampanye, sosialisasi, dan edukasi lingkungan secara komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan. 

TANTANGAN

Tantangan ke depan sungguh tidak mudah di tengah kian pragmatisnya motif politik. Banjirnya jargon kampanye ekonomi yang mewarnai hiruk pikuk politik yang cenderung pragmatis dan kerap abai terhadap agenda menjaga lingkungan. 

Semua dikalahkan dengan motif kepentingan ekonomi politik sesaat berdimensi jangka pendek. 

Bagaimanapun, menghadapi liberalisasi yang ada di semua sektor dan perkembangan industrialisasi mondial saat ini tantangan dalam menghadapi kuasa investor, khususnya KKN kolusi dan kongkalikong kebijakan, korupsi amdal masih menjadi tantangan yang berat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: