Mencermati Peluang Ekspor Produk Halal pada 2025
ILUSTRASI Mencermati Peluang Ekspor Produk Halal pada 2025.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BERDASAR catatan National Statistics BMI-A Fitch Solutions Company terungkap bahwa dalam satu dekade terakhir, pasar makanan dan minuman halal menunjukkan peningkatan tajam.
Itu dipacu pertumbuhan populasi muslim yang cepat. Pasar halal global diperkirakan mencapai USD 1,3 triliun pada 2025 atau sekitar Rp 20.670 triliun (asumsi USD 1 = 15.900), melonjak dari USD 899,9 juta pada 2018 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan 5,2 persen selama kurun 2018 sampai dengan prakiraan 2028.
Menilik peluang besar tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memastikan bahwa langkah pemerintah Indonesia sangat tepat untuk secara serius memperkuat ekosistem industri halal di tanah air agar dapat mengambil peluang pasar yang sedemikian besar itu.
BACA JUGA:Bertemu Dubes Thailand, Khofifah Buka Peluang Ekspor Produk Halal dari Jatim
Berangkat dari data di atas, kebijakan pemerintah untuk memperkuat ekosistem industri halal perlu mendapat prioritas di tengah lesunya produk ekspor yang rawan terkena dampak pelemahan permintaan global akibat perang dagang AS versus Tiongkok yang masih memanas.
Peluang yang sangat besar dan sangat prospektif ekspor produk halal harus kita ambil.
Di sisi lain, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai ekspor produk halal Indonesia mencapai USD 41,42 miliar atau setara Rp 673,9 triliun sepanjang Januari–Oktober 2024.
BACA JUGA:Hulu Jaminan Produk Halal
Pada periode yang sama, surplus neraca perdagangan produk halal Indonesia mencapai USD 29,09 miliar. Sebuah kinerja perdagangan yang patut diapresiasi dan perlu dioptimalkan lagi lantaran potensi pasar halal dunia yang masih terbuka dan sangat menjanjikan.
Jika menengok kinerja ekspor produk halal per sektor pada periode Januari–Oktober 2024, sektor makanan olahan mendominasi nilai ekspor. Yakni, mencapai USD 33,61 miliar.
Kemudian, ditunjang produk ekspor busana muslim dengan capaian nilai USD 6,83 miliar. Diikuti dengan nilai ekspor farmasi USD 612,1 juta dan produk kosmetik USD 362,83 juta. Negara tujuan ekspor yang meliputi Amerika Serikat (AS), Tiongkok, India, Pakistan, dan Malaysia.
BACA JUGA:UKM Sidoarjo Bisa Naik Kelas Lewat Produk Halal
Capaian kinerja positif neraca perdagangan produk halal Indonesia menunjukkan peningkatan tren surplus 10,95 persen itu telah diraih pada periode lima tahun terakhir (2019–2023). Pada 2023 nilainya mencapai USD 50,54 miliar dan pada 2019 sebesar USD 37,29 miliar
Dengan demikian, banyak pihak merasa optimistis bahwa sektor transaksi perdagangan produk halal diyakini bisa menjadi elemen yang mendukung ambisi pemerintah dalam mencanangkan pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: