Program SPHP 2025 untuk Stabilkan Harga Pangan Strategis
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.--
HARIAN DISWAY – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah mempersiapkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang lebih masif pada tahun 2025. Langkah ini bertujuan untuk mengendalikan fluktuasi harga pangan strategis, seiring dengan upaya peningkatan produksi dalam negeri.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebutkan bahwa program SPHP akan diperluas cakupannya. Tidak hanya beras, SPHP 2025 juga akan menyasar jagung pakan dan kedelai. “Program ini akan menjadi lebih besar, baik dari jenis pangan yang dilibatkan maupun target distribusinya,” ujar Arief dalam keterangan resminya, Rabu, 1 Januari 2025.
Melalui Perum Bulog yang mendapat penugasan dari Bapanas, SPHP 2025 menargetkan distribusi 1,5 juta ton beras, 250 ribu ton jagung pakan, dan 100 ribu ton kedelai. Semua stok yang digunakan diprioritaskan berasal dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang bersumber dari panen lokal.
“Pemerintah akan mengakselerasi produksi pangan di 2025. Setelah panen, kami pastikan penyerapan oleh BUMN pangan untuk membentuk CPP, yang kemudian disalurkan ke pasar, peternak, dan produsen demi menjaga stabilitas harga,” jelas Arief.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Bapanas Pastikan Stok Pangan Tercukupi
Program SPHP bukan hal baru. Sejak diterapkan pada 2022, SPHP fokus pada stabilisasi harga beras. Tahun itu, sekitar 1,3 juta ton beras telah disalurkan. Pada 2024, realisasi distribusi beras mencapai 1,399 juta ton atau 99,94 persen dari target 1,4 juta ton.
Arief menambahkan bahwa intervensi harga sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Data pemerintah menunjukkan bahwa kenaikan harga beras sebesar 10 persen dapat mendorong inflasi hingga 0,34 persen.
“Dengan berbagai langkah intervensi seperti SPHP, kami berharap dapat menekan risiko inflasi dan menjaga daya beli masyarakat,” tegasnya.
Pemerintah menargetkan kolaborasi antara BUMN pangan, petani lokal, dan sektor swasta untuk memastikan keberlanjutan program ini. Selain menekan fluktuasi harga, SPHP diharapkan juga mampu mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan hasil panen dalam negeri.
BACA JUGA:Bapanas Jamin Harga Bahan Pokok Hingga Lebaran Terjaga
BACA JUGA:Paparkan Penyebab Kenaikan Harga Beras, Bapanas: Wajar Harga Tinggi
“SPHP adalah langkah strategis untuk memastikan tidak hanya ketersediaan, tetapi juga keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis stabilitas pangan 2025 dapat tercapai,” tutup Arief.
Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan pasar pangan strategis sekaligus mendukung kesejahteraan petani dan produsen lokal. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: