Paparkan Penyebab Kenaikan Harga Beras, Bapanas: Wajar Harga Tinggi

Paparkan Penyebab Kenaikan Harga Beras, Bapanas: Wajar Harga Tinggi

Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Budi Waryanto, dalam diskusi media Bahan Pokok Mahal: Pentingnya Keberlanjutan Pangan Di Tengah Krisis Iklim. -Badan Pangan Nasional-Badan Pangan Nasional

HARIAN DISWAY - Plt. Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Budi Waryanto menerangkan penyebab kenaikan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini. Hal itu ia paparkan saat menghadiri media briefing yang diadakan secara daring pada Selasa, 5 Maret 2024.

Pada kesempatan yang sama, Budi memaparkan sejumlah faktor yang mempengaruhi lonjakan harga beras yang tengah terjadi saat ini.

BACA JUGA: Cek Stok Beras di Pasar Johar, Dirut BULOG: Tak Perlu Cemas, Harga Besa Mulai Stabil!


Neraca Produksi - Konsumsi Beras pada Tahun 2023 dan 2024, Badan Pangan Nasional. -Badan Pangan Nasional-Badan Pangan Nasional

Ia menerangkan bahwa angka produksi beras pada Januari hingga Maret 2024, berada di bawah angka produksi beras tiga tahun yang lalu, sehingga menyebabkan musim paceklik.

Kemunduran penanaman padi yang biasanya dilakukan sekitar akhir Oktober hingga November menjadi Desember hingga Januari, juga menjadi salah satu faktor kenaikan harga beras.

“Kali ini mereka rata-rata mundur di sekitar akhir Desember, bahkan Januari. Sehingga diperkirakan nanti pengaruh terhadap kenaikan harga ini mulai Maret pertengahan dan seterusnya nanti akan turun,” papar Budi.

BACA JUGA: Jokowi Pastikan Stok Beras Aman Jelang Lebaran

Berangkat dari beberapa faktor tersebut, Budi mengatakan bahwa kenaikan harga beras di bulan Maret ini merupakan hal yang normal. “Jadi sekarang memang wajar kalo terjadi harga yang paling tinggi,” katanya. Lebih lanjut, Budi menyebutkan bahwa pihak Bapanas telah menyiapkan antisipasi dalam menjaga ketersediaan pangan. 

BACA JUGA: Kunjungan Perdana ke OKU Timur, Menko PMK Tinjau Perkembangan Harga Beras Bantuan CPP

Diantaranya, penyediaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari Bulog dengan minimal 2,4 juta ton beras tiap tahun yang nantinya disalurkan lewat program bantuan pangan beras kepada total 22 juta penduduk. Bantuan pangan itutelah berjalan sejak awal 2023 dan akan berlanjut hingga Juni 2024.

Selain itu, stabilisasi pasokan dan harga pangan turut dilakukan Bapanas dengan menyalurkan beras ke pasar-pasar tradisional maupun retail modern, dengan harga yang telah ditetapkan. (Isro Nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: