BPBD Pasang Papan Imbauan Peringatan Usai 3 Anak Surabaya Tenggelam di Sungai

BPBD Pasang Papan Imbauan Peringatan Usai 3 Anak Surabaya Tenggelam di Sungai

Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro-Humas Pemkot Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Awal tahun hingga menjelang akhir tahun 2024, Kota SURABAYA dikejutkan oleh laporan tentang tenggelamnya tiga anak di beberapa titik sungai kota ini. 

Kejadian ini mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengingatkan para orang tua agar lebih berhati-hati dalam menjaga anak-anak mereka.

Kasus pertama terjadi pada Jumat, 19 Januari 2024, ketika seorang bocah perempuan berinisial MWN, 6 tahun, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus di selokan Jalan Bumi Sari, Sambikerep. 

Tragedi ini menjadi awal dari serangkaian insiden kasus anak tenggelam di Kota Pahlawan.

Kejadian berikutnya menimpa balita berusia 3,5 tahun berinisial MR pada Selasa, 24 Desember 2024. MR yang tinggal di Babatan Wiyung tergelincir masuk ke selokan terbuka di dekat rumahnya saat sedang bermain air hujan bersama seorang kerabat. Setelah empat hari pencarian, MR ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Terbaru, kasus anak tenggelam terjadi pada Senin, 30 Desember 2024. Ketika itu, seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun dilaporkan hilang tenggelam di Waduk Kedurus. Selang beberapa jam, remaja tersebut ditemukan di dasar waduk dalam kondisi tak bernyawa.

BACA JUGA:Polrestabes Surabaya Tangkap Pengedar Narkoba di Darmo Permai, Sita 38 Gram Sabu

BACA JUGA:Surabaya Aman dari Wabah PMK, Stok dan Harga Daging Sapi Tetap Stabil

Di awal Januari 2025, cuaca ekstrem diprediksi masih akan melanda Kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang kembali. 

Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan imbauan secara masif kepada masyarakat dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memasang papan imbauan di sepanjang sungai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, imbauan kepada masyarakat telah dilakukan melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota terkait cuaca ekstrem. 

"Imbauan yang disampaikan yaitu meminimalisir kegiatan di luar rumah ketika cuaca ekstrem, dilarang berteduh di bawah pohon atau sesuatu yang mudah roboh, serta tidak bermain atau berenang di sungai ketika hujan," ujar Hebi, Rabu, 8 Januari 2025.

Hebi juga menambahkan, Pemkot Surabaya terus melakukan koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tentu saja, untuk memperbanyak pemasangan papan imbauan di sepanjang sungai, terutama yang dekat dengan pemukiman penduduk. 

"Pemasangan papan imbauan sudah ada. Koordinasi dengan BPBD Pemprov Jawa Timur juga dilakukan untuk memasang jalur evakuasi apabila terjadi kedaruratan maupun banjir," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: