Tanggung Jawab Ilmuwan: Menyambung Keterputusan Antara Pengetahuan dan Kemanusiaan

Tanggung Jawab Ilmuwan: Menyambung Keterputusan Antara Pengetahuan dan Kemanusiaan

ILUSTRASI Tanggung Jawab Ilmuwan: Menyambung Keterputusan Antara Pengetahuan dan Kemanusiaan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

TULISAN Prof Biyanto mengenai tanggung jawab sosial ilmuwan membuka diskusi menarik mengenai peran ilmuwan dalam masyarakat. Dalam artikel tersebut, Prof Biyanto mengajak kita untuk menghargai dan merenungkan kembali fungsi ilmuwan di luar dunia akademik. 

Prof Biyanto menekankan pentingnya ilmuwan yang tidak hanya fokus pada pencarian pengetahuan, tetapi juga pada kontribusi sosialnya. Di sini saya sepakat sepenuhnya. 

Namun, meskipun ilmuwan memiliki tanggung jawab sosial, kita juga harus memperhatikan bagaimana mereka memahami dan mengelola dampak sosial dari ilmu yang mereka hasilkan. 

BACA JUGA:Memahami Tanggung Jawab Ilmuwan

Salah satu kritik utama terhadap perkembangan ilmu pengetahuan modern adalah kecenderungannya untuk terlepas dari pertimbangan moral dan etika.

Dalam tradisi pemikiran Islam, khususnya yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulum al-Din, ilmu dipandang tidak hanya sebagai alat untuk mencapai kemajuan material, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai kebaikan spiritual dan sosial. 

Al-Ghazali berpendapat bahwa ilmu yang tidak dilandasi moralitas bisa membawa kehancuran, tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat luas.

BACA JUGA:Jalan Sepi Sunyi Akademisi Publik, Otokritik untuk Para Akademisi dan Dikti (Tanggapan Tulisan Prof Biyanto)

Begitu pula dengan sains yang digunakan untuk tujuan destruktif, seperti dalam pengembangan senjata nuklir yang akhirnya digunakan untuk menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. 

Ilmu pengetahuan, meski sangat canggih, akan kehilangan maknanya jika tidak diarahkan untuk kemaslahatan umat manusia.

ILMUWAN DAN PERAN SOSIAL

Prof Biyanto mengingatkan kita bahwa ilmuwan tidak boleh dianggap sebagai pengkhianat intelektual hanya karena mereka mengkritisi kebijakan pemerintah. 

Saya sangat setuju sekali. Justru, kritik tersebut adalah bagian dari tanggung jawab sosial ilmuwan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak merugikan masyarakat. 

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Julien Benda dalam The Betrayal of the Intellectuals, ilmuwan dan intelektual yang tidak peduli dengan kondisi sosial dan politik di sekitarnya bisa dianggap sebagai ”pengkhianat”. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: