Donald Trump versus Xi Jin Ping Babak Kedua: El Clasico yang Berdampak ke Perekonomian Global
ILUSTRASI Donald Trump versus Xi Jin Ping Babak Kedua: El Clasico yang Berdampak ke Perekonomian Global.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Konsekuensi defisitnya neraca perdagangan AS- Tiongkok juga mempunyai dampak negatif yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kelompok negara ASEAN.
Defisit neraca perdagangan AS- Tiongkok yang terus mengalami kenaikan akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.
Hal itu terjadi karena Tiongkok dan AS yang mempunyai volume dan nilai perdagangan terbesar mampu menjadikan keduanya sebagai barometer perdagangan internasional.
Maka, ketika AS mengalami defisit neraca perdagangan, terutama terhadap Tiongkok, AS yang kini di bawah komando Donald Trump akan memberlakukan kebijakan proteksionis dengan menerapkan kenaikan tarif terhadap barang-barang dari Tiongkok.
Sebaliknya, Tiongkok pun merespons dengan balasan setimpal.
Hal itu memicu terjadinya perang dagang antar keduanya. Jika terus berlanjut, itu akan memberikan tekanan berat pada perekonomian global, termasuk perekonomian ASEAN.
Pertumbuhan ekonomi global yang terus mengalami perlambatan yang menurun memungkinkan terjadinya resesi.
Perekonomian ASEAN pun bakal mengalami perlambatan dan akan melemah lebih lanjut dengan perlambatan global.
Perang dagang berbahaya bagi negara dan ekonomi global karena menciptakan inefisiensi, pengalihan perdagangan, misalokasi sumber daya, merugikan perdagangan internasional, pertumbuhan ekonomi global dan stabilitas, serta tersendatnya rantai pasok global yang berimplikasi terkereknya ongkos logitik global.
BAGI PASAR INDONESIA, BERKAH ATAU MUSIBAH?
Sebetulnya, dampak perang dagang AS-Tiongkok tidak terbatas pada kedua negara tersebut, tetapi juga memengaruhi ekonomi dunia secara keseluruhan.
Ada konsekuensi terburuk akibat dampak perang ekonomi kedua negara raksasa ekonomi itu.
Pertama, perang dagang menciptakan ketidakpastian di pasar global serta mengganggu rencana bisnis dan investasi. Itu dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan.
Kedua, banyak korporasi di seluruh dunia yang memiliki rantai pasokan yang melibatkan Tiongkok. Konflik itu telah mengganggu rantai pasokan global, mengakibatkan kelangkaan komponen penting dan peningkatan biaya produksi.
Ketiga, jika perang dagang terus berlanjut atau bahkan memburuk, ada potensi untuk menggerus pertumbuhan ekonomi global dan bahkan menyebabkan resesi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: