Kanada Siap Lawan Tarif Baja AS, Trudeau Ancam Langkah Balasan

Kanada Siap Lawan Tarif Baja AS, Trudeau Ancam Langkah Balasan

Kombinasi foto yang dibuat pada 3 Februari 2025 ini menunjukkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Warsawa pada tanggal 28 Januari 2025 dan Presiden AS Donald Trump di Washington, di Brady Press Briefing Room di Gedung Putih pada 30 Januari 2025. -Roberto Schmid dan Sergei Gapon-AFP

HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan siap menentang kebijakan tarif impor baja yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump

Menurut Trudeau, kebijakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan akan berdampak negatif bagi hubungan antara kedua negara.

“Tanggapan kami tentu saja akan tegas dan jelas,” ujar Trudeau dalam sebuah konferensi tentang kecerdasan buatan (AI) di Paris, dilansir Agence France-Presse (AFP) pada Selasa, 11 Februari 2025. 


Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memberikan pidato pembukaan di Evergreen Brick Works pada tanggal 7 Februari 2025 di Toronto, Kanada. Pemerintah Kanada menjadi tuan rumah KTT Ekonomi AS-Kanada dengan para pemimpin bisnis dalam menghadapi hubungan ne--Katherine KY Cheng/AFP

BACA JUGA:Trump Terapkan Tarif Impor Baja dan Aluminium 25 Persen, Perang Dagang Dimulai?

BACA JUGA:Kebijakan Tarif Baru Trump Bikin Harga Minyak Mentah Dunia Naik, Batu Bara dan Nikel Anjlok

Kanada sebagai sekutu terdekat AS tidak akan tinggal diam menghadapi kebijakan yang dapat merugikan industri domestik dan ekonomi negaranya.

Sebelumnya diketahui, Trump menandatangani perintah eksekutif mengenai tarif baru tersebut pada 10 Februari 2025 di Ruang Oval, Gedung Putih. 

Kebijakan itu merupakan bagian dari janji kampanyenya untuk melindungi industri dalam negeri AS dari persaingan global. 

BACA JUGA:IHSG Melemah, Dampak Kebijakan Tarif Timbal Balik Trump

BACA JUGA:Menilik Ketegangan Perdagangan Tiongkok-AS di Era Trump 2.0

Pernyataan Trudeau muncul setelah Trump pada bulan lalu mengumumkan kebijakan tarif 25 persen terhadap impor baja dan aluminium. 

Kebijakan tersebut memicu ketegangan perdagangan global dan mendapatkan protes keras dari berbagai negara, termasuk Tiongkok dan Uni Eropa.

Kanada, sebagai salah satu eksportir baja terbesar ke AS, menjadi salah satu negara yang paling terdampak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: