Gotong Royong dalam Pendidikan

ILUSTRASI Gotong Royong dalam Pendidikan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
PENDIDIKAN MENJADI KEWAJIBAN BERSAMA
Pendidikan tidak hanya menjadi kepentingan dan tangung jawab bersama, tetapi juga menjadi kewajiban bersama, antara negara, orang tua murid, dan masyarakat. Bagi negara, kewajibannya adalah menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau serta merata di seluruh Indonesia.
Ketersediaan sekolah, guru, dan sarana-prasarana pendidikan menjadi kewajiban pemerintah. Sebab, pendidikan merupakan kebutuhan publik yang tidak bisa dipenuhi secara individu.
Bagi orang tua, kewajibannya adalah memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk mengikuti pendidikan. Pendidikan merupakan hak anak yang harus dipenuhi orang tua maupun negara.
Tidak boleh ada orang tua yang melarang anaknya untuk sekolah dalam rangka mengembangkan potensinya sebagai modal untuk hidup. Bahkan, orang tua juga wajib mendorong dan membiayai pendidikan demi masa depan anaknya.
Sementara itu, kewajiban anak adalah belajar agar memiliki pengetahuan dan kompetensi sebagai bekal hidupnya. Sering kali motivasi anak untuk belajar itu perlu ditanamkan agar mereka sadar bahwa belajar sebenarnya lebih untuk kepentingan masa depannya sendiri.
Tanpa ada motivasi belajar dari anak, pendidikan tidak akan menghasilkan output seperti yang diharapkan meski didukung dengan sarana-prasarana dan guru-guru yang baik.
Belajar merupakan interaksi antara guru dan murid sehingga jika murid tidak berusaha untuk berubah (belajar), hasilnya tidak akan optimal, tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan negara maupun orang tua.
Masyarakat juga mempunyai kewajiban dalam pendidikan, yaitu menjadi pengawas terhadap sikap dan perilaku anak-anak, agar tidak menyimpang dari tata nilai dan norma agama, norma moral, maupun norma sosial yang telah disepakati bersama.
Peran serta masyarakat itu sangat diperlukan lantaran anak-anak tidak hanya berada di sekolah maupun di rumah, tetapi juga ada di tengah masyarakat.
Bahkan, masyarakat menjadi ajang aktualisasi hasil pendidikan yang dilakukan di keluarga maupun di sekolah. Apa yang diajarkan di keluarga maupun sekolah akan dipraktikkan di masyarakat.
GOTONG ROYONG DALAM PENDIDIKAN
Karena berkaitan dengan kepentingan bersama, pendidikan harus dikerjakan secara gotong royong antara murid, orang tua, dan pemerintah. Masing-masing harus berkontribusi untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
Partisipasi orang tua dalam pembiayaan pendidikan sangat dibutuhkan, setidaknya dalam bentuk dukungan terhadap program-program sekolah yang telah direncanakan bersama antara sekolah dan orang tua melalui komite sekolah.
Jika tidak bisa memberikan dukungan secara material (dana), setidaknya berupa dukungan moral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: