5 Kebiasaan Unik Menyambut Ramadan Ini Hanya Ada di Indonesia

Masyarakat Indonesia menyambut Ramadan dengan tradisi unik seperti megengan, nyadran, ziarah kubur, atau dugderan seperti yang ada di Kota Semarang seperti dalam foto. --Pinterest
Seperti beras ketan, santan, dan daun pisang untuk membungkus lemang. Selain menjadi simbol kebersamaan, tradisi malamang juga memiliki makna religius. Lemang yang dihasilkan biasanya dibagikan kepada tetangga, keluarga, dan kaum dhuafa sebagai bentuk sedekah menjelang Ramadan.
Hal ini mencerminkan nilai gotong royong dan kepedulian sosial yang kuat dalam budaya Minangkabau. Di beberapa daerah, malamang juga dikaitkan dengan peringatan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi atau peringatan para ulama Minangkabau.
Tradisi ini menjadi bukti bahwa masyarakat Minangkabau tidak hanya menjaga kekayaan kuliner mereka, tetapi juga memadukannya dengan nilai-nilai spiritual dan sosial yang mendalam.
BACA JUGA: Isra Miraj Malam Ini! Berikut 7 Amalan Sunnah 27 Rajab Yang Harus Kamu Ketahui
BACA JUGA: Trik Agar Anak Menjalani Ramadan dengan Antusias
Hingga kini, malamang tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Minangkabau. Selain sebagai persiapan menyambut Ramadan, tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi dan momen memperkuat hubungan kekeluargaan.
Ini sejalan dengan filosofi Minangkabau yang menjunjung tinggi kebersamaan dan gotong royong. Tradisi-tradisi unik ini menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia dalam menyambut Ramadan.
Selain sebagai bentuk persiapan spiritual, kebiasaan ini juga mempererat tali persaudaraan dan menjaga kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
BACA JUGA: Total Libur Siswa 15 Hari Selama Ramadan, Cek Detailnya di Sini!
Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai luhur, masyarakat Indonesia menyambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita dan harapan yang lebih baik. (*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: