Jika Dipanggil Kejagung Buntut Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina, AhokPunya Bukti

Jika Dipanggil Kejagung Buntut Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina, AhokPunya Bukti

Ahok siap dipanggil Kejagung buntut kasus korupsi Pertamina lantaran miliki bukti-Akun Instagram @basukibtp-

HARIAN DISWAY – Mantan Komisaris Utama Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama mengaku dirinya akan senang jika akan dipanggil oleh Kejaksaan Agung untuk dimintai keterangan buntut kasus tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Sub Holding yang tengah diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). 

Pria yang akrab disapa Ahok itu menyebut hal tersebut akan menjadi hal yang bagus, mengingat itu merupakan hak dari aparat penegak hukum. 

“Saya kira itu sangat bagus ya kalau minta keterangan kan hak aparat, hak kejaksaan. Justru saya seneng banget kalau tau Kejaksaan Agung (memanggil),” ujar Ahok dikutip dari YouTube Narasi Newsroom, Sabtu, 1 Maret 2025.

Ahok menuturkan, Ia akan dengan senang hati memberikan keterangan apapun terkait hal-hal yang diketahuinya. Bahkan termasuk memberikan bukti berupa laporan notulensi dan rekaman rapat selama dirinya menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina. 

BACA JUGA:Ahok Pilih Jadi Jaksa Agung Ketimbang Ketua KPK Jika Ditawari Jabatan, Ini Alasannya

“Kalau Jaksa sampai manggil saya, ya saya bisa memberikan semua notulen dan rekaman selama saya jadi Komut,” ungkapnya. 

Ahok menjelaskan ketika masa jabatannya tersebut, meskipun posisinya merupakan Komisaris Utama Holding, namun pihaknya tetap dan sering melakukan pengawasan sampai ke tingkat bawah. 

Salah satu contohnya adalah menyangkut kualitas masalah toilet di SPBU Pertamina. 

Tidak hanya itu, Ahok memaparkan ketika masa Covid semua rapat dilakukan dengan sistem hybrid, terkadang menggunakan zoom, sehingga dengan itu dia memiliki bukti berupa rekaman. 

BACA JUGA:Buntut Isu Pengoplosan BBM, Komisi VI DPR Jadwalkan Panggil Pertamina pada 12 Maret 2025

“Bahkan setiap selesai rapat saya pasti ada notulen dan ini semua lengkap, rekaman maupun catatan,” tambahnya. 

Ahok mengakui jika dirinya merupakan orang yang rapi dalam hal manajemen, sehingga dapat dipastikan bahwa tidak ada satupun ucapan-ucapannya yang tidak tercatat dalam notulensi rapat. 

“Saya orangnya sangat, kalau manajemen ya gitu ya, termasuk kategori yang sangat rapi,” ujarnya. 

Namun Ahok menolak untuk membuka semua bukti-bukti tersebut di hadapan media, lantaran hal itu akan menyalahi aturan. Sedangkan jika diminta untuk membuka di hadapan tim penegak hukum, dalam hal ini Kejaksaan, Ahok akan memberikan semuanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: