Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Kepala Pemerintahan dan Pejabat Senior Hamas

Tank-tank tempur dan ekskavator militer Israel terlihat beroperasi di Jalur Gaza utara dari seberang perbatasan di Israel selatan pada tanggal 18 Maret 2025 setelah melancarkan serangan paling intens ke Jalur Gaza sejak gencatan senjata pada Januari lalu.--Menahem KAHANA / AFP
Warga Palestina membawa jenazah dari reruntuhan rumah keluarga Qrayqea, yang hancur akibat serangan Israel pada waktu fajar di distrik Shujaiya, timur Kota Gaza, pada 18 Maret 2025. --Omar AL-QATTAA / AFP
Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan organisasi kemanusiaan internasional telah mengecam serangan ini dengan menyebutnya sebagai eskalasi berbahaya yang semakin menghambat upaya diplomasi untuk mencapai gencatan senjata yang lebih langgeng.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara, termasuk Qatar dan Mesir, yang selama ini menjadi mediator dalam negosiasi antara Israel dan Hamas, mendesak kedua belah pihak untuk segera menghentikan kekerasan dan kembali ke meja perundingan.
BACA JUGA:Israel Siapkan Tentara Untuk Bantu Warga Palestina 'Keluar' dari Gaza
Hamas menuduh pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menggagalkan upaya diplomasi demi memperpanjang konflik.
Sementara itu, Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan mengenai kematian Dalis dan pejabat Hamas lainnya.
Konflik yang terus meningkat ini menambah keprihatinan global terhadap nasib warga sipil di Gaza. Organisasi hak asasi manusia terus menyerukan gencatan senjata baru untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa di wilayah tersebut.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: