Amalan Sunah yang Dianjurkan saat Idulfitri untuk Memperoleh Kebahagiaan

HARIAN DISWAY - Hari Raya Idulfitri bukan sekadar perayaan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, tetapi juga momen istimewa untuk memperbanyak amal ibadah.

Dalam Islam, kebahagiaan menyambut hari raya tidak hanya diukur dari kemeriahannya, melainkan dari sejauh mana seseorang mengamalkan sunah yang dianjurkan.

Salah satu ibadah yang dianjurkan adalah menghidupkan malam Idulfitri dengan mengumandangkan takbir sebagai bentuk syukur kepada Allah. Kemudian, pada pagi harinya, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan salat Id sebagai tanda kesempurnaan ibadah Ramadan.

BACA JUGA: 20 Pantun Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2025, Meriahkan Lebaran di Media Sosial

Tak hanya itu, terdapat berbagai amalan sunah lainnya yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan perayaan Idulfitri. Apa saja amalan tersebut?

Memperbanyak Membaca Takbir pada Idul Fitri

Rasulullah Saw diriwayatkan senantiasa mengumandangkan takbir sejak malam terakhir bulan Ramadan hingga pagi hari 1 Syawal. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ. Wa litukmilūl-‘iddata wa litukabbirūllāh. Artinya: "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah." (QS. Al-Baqarah: 185).

BACA JUGA: Kemenag Gelar Sidang Isbat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Tanggal 29 Maret 2025

Takbir Idulfitri Terbagi Menjadi Dua Jenis

1. Takbir muqayyad (terbatas): Dibaca setelah salat, baik salat fardhu maupun sunah.
2. Takbir mursal (tidak terbatas): Dapat dikumandangkan kapan saja, tidak terikat waktu salat.

Takbir ini bisa dilantunkan di berbagai tempat, seperti rumah, masjid, jalan, atau pasar. Kesunnahan membaca takbir dimulai sejak matahari terbenam di malam 1 Syawal hingga imam melakukan takbiratul ihram dalam shalat Id.

BACA JUGA: Jangan Itu-Itu Saja, Ini 25 Ucapan Selamat Idul Fitri Untuk Dibagi ke Keluarga dan Sahabat

Sebagian ulama juga berpendapat bahwa waktu takbir berakhir ketika matahari naik setinggi satu tombak (sekitar 3,36 meter). (Syekh Sa’id Bin Muhammad Ba’ali Ba’isyun, Busyra al-Karim, hal. 426).

Berikut salah satu bacaan takbir yang utama:

Sumber: