Diet Intermittent, Apakah Aman bagi Tubuh?

Diet Intermittent, Apakah Aman bagi Tubuh?

Diet intermittent apakah aman bagi tubuh?-@SkinnyMs-Pinterest

HARIAN DISWAY - Diet intermittent, atau puasa berselang, semakin populer sebagai metode untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Konsep dasar dari Diet ini adalah mengatur waktu makan dan puasa, bukan fokus pada jenis makanan yang dikonsumsi. 

Dengan berbagai pendekatan, seperti metode 16/8 dimana seseorang berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam, diet ini menawarkan fleksibilitas yang menarik bagi banyak orang. Selain membantu mengontrol berat badan, penelitian juga menunjukkan bahwa diet intermittent dapat memberikan manfaat bagi metabolisme, kesehatan jantung, dan bahkan peningkatan fokus mental.

BACA JUGA:5 Tip Diet Pasca Lebaran, Bantu Kembalikan Tubuh Ideal Anda

BACA JUGA:4 Ide Menu Sahur dari Olahan Kentang untuk Diet, Makanan Rendah Kalori yang Menyehatkan


Diet intermittent benarkah efektif menurunkan berat badan?-@Perfect Keto-Pinterest

Terdapat beberapa jenis diet intermittent yakni metode 16/8, metode 5/2, OMAD (One Meal A Day), dan Eat-Stop-Eat.

Berikut penjelasannya,

1. Metode 16/8: Anda dapat mengonsumsi makanan selama 8 jam dan berpuasa selama 16 jam. Contoh, Anda makan dari pukul 10 pagi hingga 6 sore, kemudian berpuasa selama 16 jam berikutnya, namun tetap diperbolehkan untuk minum, sebaiknya air mineral. Metode ini dianggap mudah untuk dipertahankan dalam jangka panjang oleh banyak orang.

2. Metode 5/2: Anda makan normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga 500-600 kalori pada 2 hari lainnya. Contohnya, jika Anda makan normal pada hari-hari biasa, Anda bisa memilih hari Minggu dan Senin sebagai hari puasa dengan membatasi kalori.

3. OMAD (One Meal A Day): hanya makan sekali sehari dalam satu waktu, biasanya pada jam yang sama setiap hari.

4. Eat-Stop-Eat: dilakukan dengan berpuasa selama 24 jam penuh, sekali atau dua kali dalam seminggu, misalnya dari sarapan hingga sarapan keesokan harinya. Namun, metode ini dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan, sakit kepala, dan rasa lapar yang ekstrem.

Setiap jenis di atas memiliki cara kerja yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk mengurangi asupan kalori dengan mengontrol waktu makan. Lalu, apakah diet intermittent aman bagi tubuh? Jawabannya, bisa iya, karena metode diet seperti ini dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara yang cukup fleksibel dibandingkan dengan diet yang membatasi jenis makanan. Dengan mengurangi waktu makan, otomatis asupan kalori berkurang, yang berkontribusi pada penurunan berat badan.

Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada bagaimana Anda mengatur pola makan saat waktu makan dibuka. Jika Anda mengonsumsi makanan sehat dan seimbang saat periode makan, intermittent dapat menjadi pilihan baik untuk diet. Perlu diingat, metode ini tidak cocok bagi orang yang mempunyai riwayat penyakit tertentu, dan penting bagi Anda untuk memperhatikan sinyal tubuh dengan mempertimbangkan saran dari ahli gizi atau dokter sebelum memulainya.

Manfaat diet intermittent bagi kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: