5 Fakta tentang Soto di Indonesia

5 Fakta tentang Soto di Indonesia

Soto ayam Lamongan yang populer di kalangan masyarakat luas.-@Sisilia-Pinterest


Soto Betawi, mempunyai kuah lebih pekat.-@pinterest-Pinterest 

4. Kesamaan utama soto di Indonesia

Dari semua jenis soto di Indonesia adalah adanya kuah kaldu yang menjadi ciri khas utama soto. Selain itu, soto biasanya disajikan dengan bahan utama seperti daging, ayam, jeroan (hati, paru, usus, dan sebagainya) yang sudah dimasak terlebih dahulu.

BACA JUGA: Tingkatkan Asupan Protein Anda, Inilah 10 Makanan Terbaik yang Harus Dicoba

Kemudian ditambahkan bumbu-bumbu pendukung seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit, serta ditaburi dengan irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.

Di beberapa daerah seperti Lamongan, mereka menaburi koya di atasnya yang terbuat dari kerupuk udang yang ditumbuk atau dihaluskan sampai terlihat seperti butiran-butiran atau bubuk.

Meski ada variasi bahan-bahan dan rempah-rempah yang digunakan dalam soto, namun kesamaan dalam bahan-bahan utama ini membuat semua jenis soto mempunyai cita rasa yang lezat dan gurih.

BACA JUGA: Rawon dan Soto Kedai Bu Yati Terenak se-Sukolilo

Selain itu, soto juga sering disajikan dengan pelengkap seperti telur rebus, emping, dan kerupuk yang membuat hidangan soto semakin lengkap dan nikmat.

5. Penyebutan nama soto mengikuti nama daerah asalnya

Menurut catatan, ada banyak sekali jumlah varian soto di Indonesia yang umumnya diikuti nama daerah. Hal ini dikarenakan daerah di Indonesia memiliki varian soto yang berbeda-beda dan juga cara memasak yang khas.

Dalam konteks budaya makanan di Indonesia, soto seringkali disebut sebagai salah satu kuliner yang mewakili identitas suatu daerah. Dengan menambahkan nama daerah pada soto, dapat membantu untuk orang mudah mengenalnya.

BACA JUGA: Nyam-nyam bareng Firitri: Soto Kerbau

Seperti soto Madura yang berasal dari Madura, soto lamongan yang berasal dari Lamongan, atau soto betawi yang berasal dari daerah Jakarta. Hal ini juga dapat memperkuat identitas soto sebagai bagian dari warisan kuliner khas Indonesia.

Tak hanya itu, menambahkan nama daerah pada soto juga dapat membantu meningkatkan kuliner lokal dan pariwisata di daerah tersebut. Dengan demikian, pengunjung dapat mencicipi soto khas setempat dan memperkaya pengalaman kuliner mereka. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: