Cara Mengurangi Gejala Autoimun Akibat Stres

Stres yang dialami penderita autoimun dapat memperparah kondisi apabila terjadi secara berkelanjutan. -Version Femina -Pinterest
HARIAN DISWAY - Penyakit autoimun dapat terjadi saat sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan sehat yang seharusnya dilindungi.
Salah satu faktor yang diketahui memperparah kondisi ini adalah stres kronis yang tidak ditangani dengan baik sehingga jaringan yang seharusnya terlindungi justru terserang.
Ketika stres berlangsung lama, tubuh mengalami ketidakseimbangan hormonal yang memperburuk peradangan dan mempercepat kerusakan jaringan.
BACA JUGA: Lima Manfaat Jahe Bagi Kesehatan: Redakan Nyeri hingga Cegah Kanker!
Saat tubuh berada di bawah tekanan emosional, produksi hormon kortisol menjadi terganggu sehingga sistem imun kehilangan kemampuannya membedakan sel tubuh sendiri dari ancaman.
Kondisi ini mendorong terjadinya serangan autoimun yang lebih agresif, meningkatkan nyeri, kelelahan, dan gejala kronis lainnya. Tidak mengherankan jika banyak penderita melaporkan gejala setelah masa-masa stres yang berat.
Dampak stres terhadap penyakit autoimun tidak hanya muncul secara biologis, melainkan juga melalui perubahan perilaku sehari-hari.
BACA JUGA: Kenali 7 Tanda Stres yang Merusak Tubuhmu dan Cara Jitu Mengatasinya!
Stres sering kali membuat seseorang kurang tidur, memilih makanan yang tidak sehat, dan jarang bergerak, sehingga kondisi inilah yang akan semakin memperburuk peradangan.
Ketiga faktor tersebut membentuk lingkaran negatif yang semakin memperparah kondisi fisik maupun emosional penderita.
Melihat betapa besar pengaruh stres terhadap autoimun, perubahan gaya hidup menjadi salah satu langkah penting dalam manajemen penyakit ini.
BACA JUGA: Renang Dapat Menghilangkan Stres? Cek Fakta Menariknya!
Manajemen stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu menormalkan kadar kortisol.
Dengan stres yang lebih terkendali, sistem imun pun bisa berfungsi lebih seimbang sehingga dapat mencegah kekambuhan pada penyakit ini.
Dengan melakukan olahraga ringan di rumah juga cukup untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan. -Freepik-Pinterest
Selain mengelola stres, aktivitas fisik ringan yang rutin juga berkontribusi besar terhadap perbaikan kondisi autoimun.
Olahraga seperti berjalan santai, berenang, atau yoga lembut membantu menjaga kekuatan otot akan melancarkan peredaran darah, serta mengurangi kekakuan sendi.
BACA JUGA: Tidak Sulit! Ini 10 Tips Olahraga di Rumah yang Bisa Anda Coba
Pola makan sehat juga memainkan peran vital dalam mengurangi gejala penyakit dan dapat memperbaiki fungsi imun. Makanan seperti sayuran hijau, buah, ikan berlemak, dan kacang-kacangan sebaiknya menjadi prioritas.
Serta hindarilah makanan olahan atau gula berlebih dapat menekan peradangan yang bisa memperparah gejala. Selain itu, tidur yang berkualitas juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam memperbaiki kondisi tubuh penderita autoimun.
Dengan membiasakan waktu tidur yang teratur, menghindari layar gadget sebelum tidur, dan menciptakan suasana kamar yang nyaman sangat dianjurkan agar tidur lebih nyaman dan rileks.
BACA JUGA: Mengelola Stres dan Gaya Hidup, Tips Kesehatan untuk Wanita Usia Menopause
Membangun kesehatan mental melalui dukungan sosial juga terbukti membantu mengurangi beban emosional bagi penderita autoimun. Perubahan gaya hidup memang tidak bisa memberikan hasil yang instan.
Akan tetapi manfaatnya akan terasa signifikan seiring berjalannya waktu. Dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten, penderita autoimun dapat mengurangi frekuensi kambuh dan menjalani hidup yang lebih stabil.
Keseimbangan antara fisik, emosi, dan pola hidup sehat juga menjadi kunci utama dalam mengelola penyakit ini secara efektif sehingga penderita tidak akan merasa kesulitan tiap saat. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: