Santa Marta dan Santa Marta Vecchia Jadi Pusat Akomodasi Konklaf Pemilihan Paus 2025

Santa Marta dan Santa Marta Vecchia Jadi Pusat Akomodasi Konklaf Pemilihan Paus 2025

Kardinal Kanada Thomas Christopher Collins tiba untuk menghadiri pertemuan dengan pemandangan Basilika Santo Petrus. Para kardinal mulai memasuki area akomodasi di Vatikan pada Selasa, 6 Mei 2025. --Dimitar DILKOFF / AFP

Kardinal Jean-Paul Vesco asal Prancis-Aljazair menyampaikan kepada media bahwa diskusi-diskusi selama masa persiapan membantu menyatukan para peserta yang berasal dari latar belakang sangat beragam. 


Kardinal Prancis Jean-Paul Vesco tiba untuk menghadiri pertemuan di Vatikan, pada 5 Mei 2025. Para kardinal dari berbagai belahan dunia mulai memasuki area akomodasi di Vatikan pada Selasa, 6 Mei 2025. --Andreas SOLARO / AFP

“Kami berasal dari begitu banyak negara, banyak dari kami belum pernah bertemu sebelumnya. Akhirnya kami saling mengenal,” ungkapnya sebagaimana ditulis oleh AFP.

BACA JUGA:Sejarah Pemilihan Paus: Konklaf Terlama, Tertua, hingga yang Tercepat

Meskipun belum ada figur yang dianggap menonjol secara mutlak, Vesco yakin proses pemilihan akan mengerucut secara alami.

Pemilihan paus bisa berlangsung dalam waktu singkat atau berlarut-larut. Paus Fransiskus dan pendahulunya, Paus Benediktus XVI, terpilih dalam waktu dua hari, namun sejarah mencatat bahwa konklaf terlama berlangsung 1.006 hari pada abad ke-13.

Seluruh proses pemungutan suara dilakukan secara tertutup. Para kardinal akan membakar surat suara setelah tiap pemungutan. Asap hitam berarti belum ada hasil, sedangkan asap putih menandakan telah terpilihnya paus baru.

BACA JUGA:Cerobong Asap Terpasang di Kapel Sistina, Vatikan Siap Gelar Konklaf 7 Mei Mendatang

Meskipun Paus Fransiskus menunjuk sekitar 80 persen dari para kardinal pemilih, para pengamat memperkirakan hasil konklaf tetap sulit ditebak. 

Banyak pihak menilai arah kepemimpinan baru masih terbuka lebar, apakah akan mengikuti jejak progresif seperti Paus Fransiskus atau kembali ke arah yang lebih konservatif dan tradisional.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: