Cerobong Asap Terpasang di Kapel Sistina, Vatikan Siap Gelar Konklaf 7 Mei Mendatang

Petugas pemadam kebakaran memasang cerobong asap di atap Kapel Sistina, dengan patung Santo Paulus di latar depan, di Vatikan, pada 2 Mei 2025 sebelum dimulainya Konklaf dimulai pada 7 Mei.--Gabriel BOUYS / AFP
HARIAN DISWAY - Para petugas pemadam kebakaran di Vatikan telah memasang cerobong asap di atas Kapel Sistina pada Jumat, 2 Mei 2025.
Pemasangan ini menjadi bagian penting dari persiapan konklaf pemilihan Paus baru yang akan dimulai pada 7 Mei mendatang.
Seorang jurnalis AFP (Agence France-Presse) menyaksikan langsung proses pemasangan tersebut dan menjadi simbol penting dalam tradisi Gereja Katolik yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Cerobong asap ini bukan sekadar perlengkapan teknis, melainkan simbol sakral dalam tradisi Gereja Katolik.
BACA JUGA:Jelang Konklaf 7 Mei, Para Kardinal Siapkan Pemilihan Paus Baru dengan Harapan Proses Cepat
Asap yang keluar dari cerobong akan menjadi penanda bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia tentang hasil pemungutan suara para kardinal.
Asap hitam mengepul dari cerobong asap di atap Kapel Sistina yang menandakan bahwa para kardinal gagal memilih paus baru pada 13 Maret 2013. Para kardinal akan bertemu pada 7 Mei 2025, untuk memulai pemungutan suara untuk memilih paus baru. --Andreas SOLARO / AFP
Dalam konklaf, para kardinal memilih Paus baru secara rahasia di dalam Kapel Sistina. Jika tidak ada kandidat yang terpilih, asap hitam akan mengepul dari cerobong.
Sebaliknya, jika paus baru sudah terpilih, maka asap yang keluar akan berwarna putih. Menandakan bahwa Gereja Katolik telah memiliki pemimpin baru.
Konklaf kali ini digelar menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun. Paus asal Argentina tersebut telah memimpin Gereja Katolik selama 12 tahun.
BACA JUGA:Konklaf, Tradisi Tertutup Pemilihan Paus yang Terjadi di Balik Pintu Vatikan
Kepergian beliau mengharuskan para kardinal dari berbagai negara berkumpul kembali di Roma untuk memilih pengganti.
Sebanyak 133 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun dipanggil untuk mengikuti proses pemilihan. Mereka akan mulai memberikan suara secara rahasia pada 7 Mei, dalam proses tertutup yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.
Pada hari pertama konklaf, para kardinal akan melakukan satu kali pemungutan suara. Di hari-hari selanjutnya, mereka akan mengadakan dua kali pemungutan suara di pagi hari dan dua kali di sore hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: