Microsoft Resmi Hentikan Layanan Skype Usai 23 Tahun Beroperasi

Microsoft Resmi Hentikan Layanan Skype Usai 23 Tahun Beroperasi

Setelah 23 tahun menghubungkan pengguna di seluruh dunia Microsoft resmi menghentikan layanan Skype mulai 5 Mei 2025 dan mengarahkan pengguna untuk beralih ke Microsoft Teams Free sebagai platform komunikasi baru. --Pinterest

Puncaknya terjadi selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Yakni ketika aplikasi seperti Zoom dan Google Meet mengalami lonjakan penggunaan secara drastis.

Sementara itu, Skype dianggap gagal beradaptasi. Aplikasi itu tidak dapat melayani kebutuhan pengguna dengan maksimal pada masa krisis tersebut.

BACA JUGA:Mengenang 50 Tahun Microsoft, Dari Jejak Bill Gates hingga Era AI

Microsoft mengakuisisi Skype pada tahun 2011 dengan nilai sekitar 8,5 miliar dolar AS. Di awal akuisisi, Microsoft menaruh harapan besar terhadap potensi Skype. Aplikasi itu diharapkan menjadi tulang punggung komunikasi digital di bawah naungannya.

Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan mulai mengembangkan dan memprioritaskan Microsoft Teams sebagai platform komunikasi utama.

Terutama karena kemampuannya yang lebih luas untuk mendukung kolaborasi tim, integrasi dengan layanan Microsoft 365, serta keamanan tingkat lanjut untuk kebutuhan bisnis.

BACA JUGA:Eksekutif Microsoft: Chatbot AI Harus Belajar Mengatakan Tidak Tahu, Jangan Halu!

Keputusan untuk menghentikan Skype dinilai sebagai langkah strategis untuk menyederhanakan layanan. Juga mengarahkan pengguna ke ekosistem komunikasi yang lebih terintegrasi.

Meskipun demikian, Skype tetap meninggalkan warisan besar dalam dunia teknologi. Yakni sebagai salah satu pionir komunikasi berbasis internet yang mengubah cara orang berinteraksi jarak jauh.

Dengan berakhirnya layanan Skype, Microsoft menutup satu bab penting dalam sejarah komunikasi digital modern.

BACA JUGA:Bye-bye Blue Screen! Microsoft Luncurkan Tools untuk Mengatasi Crowdstrike di Windows

Namun, warisan yang ditinggalkan Skype akan tetap dikenang oleh jutaan pengguna. Bahwa mereka pernah bergantung pada aplikasi itu untuk menjalin hubungan. Baik secara personal maupun profesional. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: