Sarapan Itu Penting, tapi Mengapa Banyak yang Melewatkannya?

Sarapan kini sering dilewatkan oleh orang-orang dengan aktivitas padat dan perlahan mulai ditinggalkan. -Tasting Table -Pinterest
Ironisnya, mereka yang melewatkan sarapan justru lebih rentan mengalami masalah pencernaan dan kadar gula darah yang tidak stabil. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2.
Juga menyebabkan gangguan metabolik lainnya, terutama jika pola makan harian tidak seimbang.Kondisi ini diperparah oleh kurangnya edukasi gizi yang ada di lingkungan masyarakat.
Banyak orang masih menganggap bahwa sarapan hanya soal makan atau tidak makan. Padahal, yang lebih penting adalah kualitas nutrisi yang masuk ke tubuh di awal hari untuk menunjang aktivitas fisik dan mental.
BACA JUGA: Bikin Ngantuk, Ini 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Sarapan Pagi
Di sisi lain, sebagian orang juga merasa bahwa sarapan hanya membuat mereka mengantuk dan tidak produktif. Hal ini biasanya terjadi ketika jenis makanan yang dikonsumsi tinggi karbohidrat.
Bisa memilih makanan-makanan harian seperti roti manis atau makanan instan yang cepat diserap tubuh yang bukannya menambah energi, justru membuat tubuh lemas setelah dua jam.
Solusinya bukanlah dengan menghindari sarapan, melainkan memilih makanan yang tepat. Sarapan tinggi protein, serat, dan lemak sehat bisa membantu menjaga energi tetap stabil hingga siang hari.
BACA JUGA: 3 Menu Sarapan Rendah Kalori, Bisa Bikin Sendiri
Telur, oatmeal, alpukat, atau kacang-kacangan juga merupakan pilihan yang jauh lebih baik dibanding makanan cepat saji. Peran lingkungan juga penting dalam membentuk kebiasaan sarapan.
Keluarga yang terbiasa makan pagi bersama akan lebih mungkin menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sarapan sejak kecil. Sayang, kebiasaan ini mulai hilang di tengah kehidupan serba cepat yang membuat waktu pagi menjadi singkat dan individualistis.
Sarapan bukan hanya soal makanan, tapi juga soal perhatian pada kesehatan tubuh sendiri. Di tengah kehidupan yang menuntut produktivitas tinggi, memulai hari dengan memberi asupan nutrisi seharusnya menjadi bentuk tanggung jawab terhadap kesehatan jangka panjang sehingga tidak akan mudah timbul penyakit. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: