Menerapkan Self Love di tengah Gempuran Overthinking

Self-Love cara untuk mengatasi overthinking yang berputar di kepala--Acenda Health
HARIAN DISWAY - Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan, overthinking atau berpikir berlebihan menjadi penyakit mental yang kian umum dialami banyak orang.
Pikiran kita terus-menerus dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang belum tentu memiliki jawaban pasti: “Apakah aku cukup baik?”, “Apa yang orang lain pikirkan tentangku?”, hingga “Bagaimana jika aku gagal?”
Di tengah keriuhan itu, mencintai diri sendiri menjadi hal yang semakin sulit untuk dilakukan—namun justru semakin penting.
BACA JUGA:Alasan Overthinking Sering Terjadi di Malam Hari
Mencintai diri sendiri bukan berarti bersikap egois atau selalu memanjakan diri. Justru sebaliknya, self-love adalah bentuk apresiasi terhadap diri sendiri yang sehat dan sadar.
Itu mencakup penerimaan atas kekurangan diri, merawat kebutuhan mental dan fisik, serta memberi ruang untuk tumbuh tanpa tekanan berlebih.
Namun ketika overthinking menyerang, self-love sering kali terkikis. Kita mulai meragukan kemampuan, merasa tidak layak, atau menyalahkan diri atas hal-hal di luar kendali.
BACA JUGA:Mengenal Overthinking yang Merambah Anak Muda
Mengapa Overthinking Menghambat Self-Love?
Overthinking menyebabkan penurunan kesehatan mental dan pikiran--Introvert Dear
Overthinking membuat kita terlalu fokus pada hal negatif, baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Kita terjebak dalam lingkaran pikiran yang tak kunjung usai. Sehingga sulit melihat diri secara objektif.
Setiap kesalahan terasa fatal. Setiap kegagalan rasanya seperti menjadi akhir dunia. Dalam kondisi itu, sangat sulit memberi maaf pada diri sendiri, apalagi cinta.
Selain itu, overthinking kerap dibarengi dengan standar yang tidak realistis. Baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan. Kita menuntut diri untuk sempurna. Padahal kesempurnaan hanya milik Tuhan.
BACA JUGA:Glow Up Setelah Putus, Antara Self Love atau Balas Dendam Terselubung
Belajar Menerapkan Self-Love
1. Sadari Pola Pikir Yang Merugikan
Langkah pertama adalah menyadari kapan pikiran mulai melenceng ke arah overthinking. Perhatikan kalimat-kalimat batin yang sering muncul. Apakah semua itu menyalahkan diri? Meremehkan pencapaian sendiri?
2. Latih Diri Untuk Memaafkan
Setiap orang pernah gagal. Alih-alih mengkritik diri tanpa henti, belajar saja untuk berkata: “Aku melakukan yang terbaik saat itu”. Itu bukanlah bentuk pembenaran, tapi bentuk pemahaman.
BACA JUGA:Menghilangkan Overthinking dengan Stoikisme
Menerapkan self-love terkadang membutuhkan proses, overthinking yang berlebihan akan bisa berdampak negatif pada diri sendiri, berjalan-jalan kadang dibutuhkan untuk menenangkan pikiran demi mengurangi stres berlebih akibat overthinking-Everste-Getty Images
3. Beri Ruang Untuk Diri Sendiri
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menenangkan. Seperti berjalan kaki, menulis blog atau artikel, atau sekadar beristirahat dari media sosial. Jeda itu memberi ruang bagi pikiran untuk bernapas.
4. Ubah Narasi Dalam Kepala
Ganti kalimat-kalimat negatif dengan afirmasi yang realistis namun positif. Seperti: “Aku belum sempurna, tapi aku sedang belajar.”
5. Kelilingi Diri Dengan Pikiran Positif
Lingkungan yang suportif bisa membantu kita melihat diri dengan lebih jernih. Teman yang mengerti atau bahkan bantuan profesional, bisa menjadi jalan keluar dari pusaran overthinking.
BACA JUGA:5 Bahaya Menjadi Seorang People Pleaser
Belajar mencintai diri sendiri memang tidak mudah. Apalagi ketika overthinking hadir seperti badai yang tak henti-hentinya. Tapi bukan berarti tidak mungkin.
Dengan kesadaran, kesabaran, dan keberanian untuk berubah, kita bisa mulai merawat hubungan dengan diri sendiri. Karena pada akhirnya, diri kita adalah rumah pertama yang harus kita cintai. (*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber