Sistem Satu Data Pantau Kesehatan Jamaah Haji 24 Jam, Dari Embarkasi Hingga Armuzna

Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo.-Media Center Haji 2025-
Meskipun saat ini kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia masih stabil, Liliek mengingatkan bahwa puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan menjadi tantangan besar baik secara fisik maupun mental.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (2): Bus Shalawat Penyelamat Jamaah Tersesat
Ia mengimbau agar jemaah menjaga kebugaran, cukup istirahat, menghindari paparan panas berlebih, dan mematuhi arahan tim kesehatan.
“Layanan kesehatan kami siaga 24 jam. Petugas di kloter, sektor, hingga KKHI sudah dibekali data dan peta risiko jemaah. Jadi semua tindakan lebih terukur dan cepat,” ujarnya.
Selain itu, Kemenkes juga memastikan bahwa seluruh jemaah haji reguler telah menerima vaksin meningitis dan polio.
Sebanyak 203.410 vaksin polio dan 211.751 vaksin meningitis telah disiapkan untuk memastikan perlindungan terhadap penyakit menular.
BACA JUGA:Aroma Nusantara di Makkah, Begini Proses Makanan Disiapkan untuk Jamaah Haji Indonesia
Liliek menambahkan bahwa vaksin polio tetap wajib, sesuai dengan penegasan Menteri Kesehatan Arab Saudi saat berkunjung ke Indonesia.
“Sebanyak 203.410 vaksin polio dan 211.751 vaksin meningitis telah disiapkan. Vaksin polio tetap wajib sebagaimana ditegaskan Menteri Kesehatan Arab Saudi saat berkunjung ke Indonesia,” jelasnya.
Dengan teknologi data yang kuat dan komitmen layanan di lapangan, pemerintah berharap agar jemaah haji Indonesia dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan aman, sehat, dan khusyuk.
“Satu data bukan sekadar sistem. Ini adalah ikhtiar negara untuk menjaga keselamatan setiap jemaah,” tandas Liliek. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: