Laporan Haji dari Makkah (4): Mengintip Kesiapan Armuzna untuk Puncak Haji

Laporan Haji dari Makkah (4): Mengintip Kesiapan Armuzna untuk Puncak Haji

BACA JUGA:Kemenag Terapkan Pedoman Baru Dam, Ibadah Haji Lebih Tertib dan Akuntabel

Di sana nanti, jamaah akan menginap sesuai dengan syarikahnya masing-masing. Tampak karpet berwarna krem pasir gurun sudah dibentangkan. Belum ada kasur lantai yang digelar. 

Menurut Tenaga Ahli Menteri Agama Bunyamin Yafid, masih didiskusikan apakah perlu digelar khusus lantai kecil atau tidak. "Masih kita diskusikan, itu kasurnya kan ukuran kecil," ujarnya. 

BACA JUGA:Persiapan Armuzna Dimatangkan, Skema Murur dan Tanazul Jadi Andalan Puncak Haji

Sedangkan, skema tanazul menyentuh sisi yang berbeda. Jamaah yang mengikuti skema itu tetap mendapatkan tenda di Mina, tetapi tidak menginap di sana. Sekitar 37 ribu jamaah akan diarahkan menginap di hotel yang lebih dekat dengan Jamarat, tempat mereka akan melontar jumrah.

Bukan berarti mereka kehilangan momen spiritual di Mina. Justru sebaliknya: dengan ritme yang lebih tertata dan kondisi fisik yang lebih prima, mereka dapat menjalani ibadah dengan lebih tenang.

BACA JUGA:PPIH: Penempatan Jamaah Haji Berbasis Syarikah Jadi Kunci Sukses Layanan di Puncak Haji

Segala ikhtiar itu melibatkan banyak pihak. Mulai dsri Kementerian Agama hingga delapan syarikah penyedia layanan haji. Koordinasi lintas batas waktu dan zona, semua demi satu tujuan: menghadirkan pengalaman ibadah haji yang aman, layak, dan penuh makna.

Dan ketika nanti jutaan jamaah menapakkan kaki di Arafah, malam-malam mabit di Muzdalifah, hingga kerumunan di jalanan Mina, mereka tak akan melihat keruwetan logistik yang terjadi di balik layar. Yang mereka rasakan adalah kekhusyukan, dan mudah-mudahan, ketenangan.

BACA JUGA:1,5 Juta Boks Cita Rasa Nusantara Temani Jamaah Haji di Tanah Suci

Penempatan jamaah haji Indonesia di Makkah pada musim haji tahun ini dilakukan berdasarkan syarikah atau perusahaan penyedia layanan, bukan lagi berdasarkan kelompok terbang (kloter) seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kebijakan tersebut diambil sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada jamaah.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M. Hanafi menjelaskan bahwa pendekatan itu diterapkan guna mengoptimalkan proses mobilisasi dan pelayanan jamaah, khususnya saat puncak ibadah haji di Armuzna.


Tenda-tenda di Arafah dilengkapi fasilitas karpet, kasur, dan alat pendingin ruangan.-Andika Wahyu/Media Center Haji 2025-

BACA JUGA:PPIH: Penempatan Jamaah Haji Berbasis Syarikah Jadi Kunci Sukses Layanan di Puncak Haji

“Tahun ini, penempatan jamaah berbasis syarikah sangat penting untuk memastikan kelancaran layanan pada fase krusial di Armuzna,” ujar Muchlis dalam keterangannya dari Madinah, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: