Alasan FOMO Membuat Kita Sering Membeli Barang Tidak Perlu

Alasan FOMO Membuat Kita Sering Membeli Barang Tidak Perlu

Fenomena belanja impulsif akibat FOMO mendorong pembelian barang murah yang sering kali tidak sesuai kebutuhan. -Freepik-Pinterest

Fitur-fitur seperti flash sale hingga angka penjualan yang ditampilkan secara real-time memang dibuat untuk menciptakan rasa terburu-buru.

Tanpa disadari, orang merasa harus ikut membeli agar tidak merasa rugi. Sayangnya, setelah barang sampai, baru disadari bahwa barang tersebut tidak terlalu penting untuk digunakan.

BACA JUGA:Shopee Live Vilmei Pecahkan Rekor! Flash Sale Mobil Rp 12 Ribu Bikin Heboh

Anggapan bahwa semua barang murah pasti menguntungkan juga menjadi jebakan tersendiri. Jika barang itu tidak digunakan, berapa pun harganya tetap saja menjadi pemborosan.

Kebiasaan seperti itu bisa membuat seseorang tanpa sadar menghabiskan uang untuk hal-hal kecil yang menumpuk. Kemudian berdampak besar dalam jangka panjang.

Sebagian orang juga mengaku membeli barang hanya karena merasa senang saat berbelanja. Aktivitas itu dianggap sebagai bentuk hiburan atau pelarian dari stres, meskipun efeknya hanya sementara.

BACA JUGA:Orang-orang FOMO Ikutan War Tiket Coldplay, Salah Enggak Sih?

Rasa puas saat barang berhasil dibeli sering menutupi kenyataan bahwa barang tersebut tidak benar-benar dibutuhkan.


Menabung jadi salah satu cara untuk menjaga komitmen dalam menyisihkan uang--Pinterest

Masalahnya, jika pola belanja seperti itu terus berulang, keuangan pribadi bisa terdampak serius. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan penting justru habis untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu penting.

Akibatnya, seseorang bisa mengalami kesulitan mengatur keuangan atau bahkan kesulitan menabung.

BACA JUGA:Boros Berkedok Self-Reward: Yuk, Mulai Hidup Hemat

Cara mengatasi belanja karena FOMO sebenarnya cukup sederhana. Yakni dengan meningkatkan kesadaran diri.

Sebelum membeli sesuatu, cobalah tanyakan pada diri sendiri: Apakah barang itu benar-benar dibutuhkan? Memberi waktu untuk berpikir biasanya bisa membantu membedakan antara keinginan sesaat dan kebutuhan nyata.

Membuat daftar belanja sebelum membuka aplikasi juga bisa menjadi langkah awal yang baik. Jika barang yang ingin dibeli tidak masuk daftar, maka sebaiknya perlu dipertimbangkan ulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: