Perbedaan Personal Branding dan Flexing: Strategi Citra Diri atau Sekadar Pamer?

Perbedaan Personal Branding dan Flexing: Strategi Citra Diri atau Sekadar Pamer?

Personal branding dan flexing memang bisa terlihat serupa, tetapi sejatinya berbeda dalam niat dan dampaknya. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Pada era media sosial saat ini, citra diri menjadi salah satu aset paling berharga. Tak sedikit orang berlomba-lomba menampilkan sisi terbaiknya di hadapan publik. 

Namun, tak jarang pula muncul perdebatan mengenai perbedaan antara personal branding dan flexing. Keduanya memang sama-sama menyangkut penampilan diri ke hadapan khalayak. Tetapi keduanya memiliki motivasi, tujuan, dan dampak yang sangat berbeda. 

Mengetahui perbedaannya sangat penting agar seseorang tidak terjebak dalam perilaku pamer yang justru bisa merusak reputasi. Itu juga penting agar orang sekitar tidak salah mengartikan motivasi kita saat membangun citra diri.

BACA JUGA:Digital Presence: Membangun Reputasi Profesional Melalui Personal Branding

Apa Itu Personal Branding?

Personal branding adalah proses strategis dalam membangun dan mempresentasikan citra diri secara konsisten. Untuk mencerminkan nilai, keahlian, dan karakter seseorang. Tujuan utamanya adalah membentuk persepsi publik yang positif dan autentik. 

Misalnya, seorang desainer grafis yang secara rutin membagikan hasil karyanya di media sosial, membagikan tip desain, dan berbagi pandangan seputar industri kreatif.

Tanpa harus menyebut diri sendiri hebat, kualitas dan konsistensinya sudah cukup menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang kredibel.

BACA JUGA:Instagram Kini Jadi LinkedIn Versi Gen Z, Lebih Kreatif Bangun Personal Branding

Personal branding bukan soal memanipulasi citra. Tetapi soal memperkuat apa yang memang sudah ada dalam diri seseorang.

Kejujuran dan keaslian adalah fondasi utamanya. Mereka yang sukses dalam personal branding umumnya dikenal sebagai orang yang punya nilai tambah. Bukan sekadar penampilan.


Personal branding bertujuan untuk membentuk persepsi publik yang positif dan autentik. --freepik

Apa Itu Flexing?

Sebaliknya, flexing lebih mengarah pada tindakan memamerkan kekayaan, pencapaian, atau gaya hidup dengan cara yang mencolok dan sering kali tidak relevan dengan konteks. Biasanya bertujuan untuk mencari pengakuan, pujian, atau rasa superioritas. 

BACA JUGA:Innofashion Show 6 Evolve, Cara PCU Membangun Personal Branding di Dunia Fashion

Contoh umum flexing adalah seseorang yang memamerkan jam tangan mewah, mobil sport, atau berlibur ke destinasi eksklusif tanpa ada kaitan dengan nilai profesionalisme atau pesan yang ingin disampaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: