7 Penyebab Umum Perempuan Sulit Dekat dengan Ibu Mertua

7 Penyebab Umum Perempuan Sulit Dekat dengan Ibu Mertua

Banyak perempuan menjalani mengalami kesulitan menjalin hubungan yang hangat dengan ibu mertua karena adanya perbedaan cara pandang serta kurangnya dukungan dari pasangan dalam membangun komunikasi yang sehat. --Freepik

BACA JUGA: Tantangan dan Strategi Parenting Era Digital

Menantu pertama sering kali menjadi pusat perhatian keluarga besar karena merupakan anggota baru yang pertama kali masuk dalam lingkaran keluarga inti.


Hubungan antara ibu mertua dan menantu perempuan sering kali terasa rumit karena adanya perbedaan cara pandang dan kurangnya komunikasi yang terbuka sejak awal pernikahan. --Freepik

Dalam situasi seperti ini, perempuan membutuhkan waktu untuk memahami dinamika keluarga, cara berkomunikasi serta batasan-batasan yang ada.

Ketika proses adaptasi ini tidak berjalan dengan lancar maka akan timbul kesalahpahaman yang membuat hubungan menjadi kaku dan sulit berkembang.

BACA JUGA: Ketimpangan Perlindungan Perempuan dan Pentingnya Edukasi Anak Laki-laki

4. Ekspektasi yang Tidak Pernah Dinyatakan Secara Jelas

Ibu mertua sering kali memiliki harapan tertentu terhadap menantu, namun tidak semua harapan tersebut disampaikan dengan terbuka. Sebaliknya, ekspektasi itu disimpan dalam diam dan baru terlihat ketika menantu dianggap tidak memenuhi standar tertentu.

 

Misalnya, ibu mertua berharap menantu selalu terlibat dalam kegiatan keluarga besar, atau mengasuh cucu dengan cara tertentu. Ketika harapan ini tidak tercapai, ibu mertua mungkin merasa kecewa dan menunjukkan sikap kurang ramah.

Menantu pun merasa bingung karena tidak mengetahui kesalahan apa yang telah diperbuat. Ketidakjelasan ini menjadi penghalang besar dalam membangun komunikasi yang sehat.

BACA JUGA: Mengapa Makan Sambil Nonton Terasa Lebih Nikmat?

5. Campur Tangan dalam Kehidupan Rumah Tangga

Ada ibu mertua yang terlalu sering terlibat dalam urusan pribadi pasangan suami istri. Mulai dari cara memasak, mengatur keuangan, hingga pengasuhan anak, semuanya diatur atau dikomentari.

Walau niatnya mungkin baik dan ingin membantu, sikap ini sering kali dianggap sebagai bentuk kontrol atau ketidakhormatan terhadap kemandirian pasangan muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: