Hangul di Baubau: Jejak Budaya dan Linguistik Indonesia-Korea

Hangul di Baubau: Jejak Budaya dan Linguistik Indonesia-Korea

Diperkirakan ada 93 ribu penutur bahasa Cia-Cia, di Kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang sebagian besar menggunakan aksara Hangul Korea. -SOCLyfe-

Menunjukkan hubungan budaya dan linguistik antara dua negara, Indonesia dan Korea. Fenomena IndoKor menjadi bukti bahwa globalisasi budaya dapat menciptakan ruang baru untuk kolaborasi dan pelestarian identitas.

BACA JUGA: 8 Rekomendasi Serial TV untuk Tingkatkan Skill Bahasa Inggris

Juga sekaligus membuka jalan bagi masyarakat lintas negara untuk saling memahami dan tumbuh bersama. Penggunaan aksara Hangul di BauBau bukan sekadar modifikasi linguistik adalah bukti kolaborasi budaya yang melampaui batas geografis.

Masyarakat Cia-Cia menemukan cara untuk mempertahankan identitas mereka di era globalisasi dengan membangun hubungan lintas budaya yang unik dengan Korea Selatan. 

Fenomena IndoKor juga menunjukkan bahwa perpaduan dua budaya dapat menghasilkan cara baru untuk bekerja sama, saling memahami, dan melestarikan warisan yang berharga.

BACA JUGA: 6 Buku Bahasa Inggris tentang Cinta & Kehidupan Usia 20-an

Fenomena BauBau menjadi pengingat bahwa budaya lokal dan internasional dapat berjalan bersama dan saling menguatkan di era globalisasi saat ini. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: