Dedi Mulyadi Terapkan Jam Malam bagi Pelajar

Dedi Mulyadi Terapkan Jam Malam bagi Pelajar

ILUSTRASI Dedi Mulyadi Terapkan Jam Malam bagi Pelajar.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Charlie Taylor, mantan kepala sekolah The Willows, sekolah khusus untuk anak dengan kesulitan perilaku di London Barat, Inggris. Setelah menjadi kepala sekolah, Taylor ditunjuk jadi kepala eksekutif pertama Badan Pengajaran London yang mengawasi pelatihan guru.

Taylor menyatakan, telah terjadi peningkatan jumlah murid jenis itu (sulit diatur). Banyak di antaranya yang menunjukkan perilaku sangat buruk sejak usia dini.

Taylor ditanya Neil Carmichael, anggota Parlemen Konservatif Inggris, mengapa makin banyak siswa yang diskors dari sekolah karena pelecehan atau penyerangan?

Taylor menjawab, jumlah sekolah yang dinilai baik telah turun dari sekitar 87 persen karena standar perilaku telah ditingkatkan.

Dilanjut: ”Meski saya akan mengatakan secara umum, lintasan perilaku di sekolah membaik. Misalnya, kini sudah jarang di sekolah-sekolah terdapat area terlarang di mana guru takut untuk menginjaknya pada jam makan siang dan istirahat. Kini sekolah sudah membaik.”

Namun, jumlah anak bermasalah meningkat. Taylor khawatir, beberapa kursus pelatihan tidak cukup mengajari calon guru tentang perilaku dan cara mengatasinya.

Taylor mengatakan bahwa melakukan intervensi untuk membantu anak-anak nakal saat mereka berusia 2 atau 3 tahun lebih baik daripada ”menunggu” hingga mereka melempar meja di kelas sekolah.

Jadi, intinya, Taylor menekankan kepada para ortu agar fokus mendidik anak-anak mereka di era golden period, saat anak usia 2 sampai 3 tahun. Di saat itulah pembentukan karakter manusia yang akan terbawa sampai mereka dewasa dan tua.

Di Indonesia umumnya ortu mengabaikan masa golden period anak. Setelah masa itu lewat, tentu sangat sulit membentuk karakter manusia, apalagi setelah anak sudah remaja. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: