Spirit Haji untuk Pembebasan Palestina

ILUSTRASI Spirit Haji untuk Pembebasan Palestina.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
NABI MUHAMMAD SAW melaksanakan ibadah haji hanya satu kali sepanjang hidupnya. Ia melaksanakannya pada tahun ke-10 Hijriah. Itu merupakan haji pertama dan terakhir karena tiga bulan setelah itu NABI MUHAMMAD SAW wafat.
Peristiwa haji Nabi Muhammad bukan sekadar sebuah ritual ibadah syar’iyyah, melainkan juga sebuah rangkaian perjuangan melawan kezaliman dan penindasan kaum kafir selama 23 tahun masa kenabian.
Peristiwa haji Rasulullah tidak bisa dilihat sebagai sebuah ”single event”, yakni peristiwa tunggal yang berdiri sendiri. Untuk bisa memahami spirit haji yang sesungguhnya, harus dipahami serangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya.
BACA JUGA:Fatwa Ulama dan Skema Biaya Haji
BACA JUGA:Formula Biaya Haji
Ada dua peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mendahului haji Rasulullah. Pertama adalah Perjanjian Hudaibiyah yang terjadi pada tahun ke-6 Hijriah atau 628 Masehi. Kedua adalah penaklukan Makkah atau fathu Makkah yang terjadi pada tahun ke-8 Hijriah atau 630 Masehi.
Dua peristiwa itu merupakan tonggak sangat penting dalam sejarah Islam. Dua peristiwa tersebut sekaligus menjadi bukti kemampuan Rasulullah sebagai pemimpin visioner yang mempunyai jiwa kenegarawanan yang amat kuat.
Dua peristiwa itu sekaligus membuktikan bahwa Rasulullah adalah seorang ahli diplomasi dan ahli strategi militer par excellence.
BACA JUGA:Orang di Saudi Berhaji, ONH Lebih Mahal
BACA JUGA:Risiko Skema Biaya Haji
Pada suatu malam di Madinah, Rasulullah bermimpi memasuki Kota Makkah dengan aman, kemudian membuka pintu Ka’bah dan melaksanakan umrah tanpa gangguan. Mimpi itu adalah sebuah wahyu, bahwa Allah memerintahkan untuk melaksanakan umrah.
Rasulullah kemudian mempersiapkan diri untuk melaksanakan umrah. Para sahabat kemudian berkumpul sebanyak 400 orang untuk melaksanakan umrah.
Perjalanan itu sangat berisiko karena bisa menjadi provokasi bagi kafir Quraisy yang menganggap Rasulullah menantang perang. Rasulullah mengingatkan kepada para sahabat dan pengikutnya untuk tidak melakukan provokasi dan hanya membawa pedang bersarung sebagaimana umumnya tradisi Arab.
BACA JUGA:Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Infrastruktur Vital yang Tak Tergantikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: