Bripka Isma Diyanto: Jawab Kritik dengan Konten

Bripka Isma Diyanto: Jawab Kritik dengan Konten

Bripka Isma Diyanto menerima penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.-Dokumen Pribadi-

Yang membedakan Isma dari polisi lainnya adalah inisiatifnya mengubah garasi rumah menjadi studio kecil. Di sanalah ia mengelola konten YouTube pribadinya dan mengajarkan warga dasar-dasar menjadi konten kreator.

BACA JUGA:Kematian Dian Novita Sari: Saat Polisi Tampak Ragu

BACA JUGA:Interogasi Polisi-Pelaku

Sejak 2021, ia juga bertugas menjadi polisi RW. Isma akhirnya rutin memberikan pelatihan gratis kepada warga RW 9 Rangkah, Tambaksari, Surabaya. Materi yang diajarkan mulai dari cara menggunakan kamera HP, mengedit video, hingga tips membuat judul yang menarik.

”Ada ibu-ibu yang hobi masak, ada anak muda yang suka musik, mereka saya ajari bikin konten sesuai minat. Gratis. Tujuannya agar mereka bisa punya skill dan bisa berkarya,” kata Isma.

Respons warga antusias. Banyak dari peserta pelatihan mulai aktif membuat konten. Bahkan ada yang mulai mendapat endorsement lokal. Setiap bulan mereka aktif berkumpul. Setelah cukup mahir, materi-materi tambahan juga diberikan. ”Misalnya soal SEO dan cara bikin caption viral,” ucap Isma.

Konten kreatifnya tidak hanya menarik warganya. Pada 2023, ia menyabet Juara 1 Konten Creator Polri dalam rangka HUT ke-77 Polri. Tahun 2024, ia kembali menorehkan prestasi dengan Juara 1 Lomba Drone dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya. Dan, masih banyak penghargaan bergengsi lainnya.


Bripka Isma Diyanto menunjukkan penghargaan atas keaktifan di media sosial dalam tugas kepolisian.-Dokumen Pribadi-

Isma memang suka ikut kompetisi. Tapi prestasi itu bukan tujuan utama. Yang penting baginya adalah bisa membantu masyarakat lewat informasi yang positif dan edukatif.

Dalam dunia konten, Isma tidak bekerja sendirian. Ia juga menjalin kolaborasi dengan komunitas digital di Surabaya. Termasuk kelompok influencer media sosial. ”Kita harus bisa momong mereka. Kalau kontennya bagus, pasti mereka mau diajak collab,” katanya.

Salah satu proyek kolaborasi yang populer adalah Cangkruk Malam Seloso. Forum diskusi santai yang dia gagas bersama Bonek. Forum itu hadir dalam bentuk podcast dan siaran langsung di akun YouTube miliknya.

Ke depan, Isma ingin semua anggota polisi punya akun media sosial. Dengan konten yang mengutamakan edukasi, transparansi, dan kedekatan dengan masyarakat. “Bayangkan kalau 2.000 anggota Polrestabes Surabaya aktif di medsos dan saling support, pasti besar dampaknya,” ujar ayah tiga anak itu.

BACA JUGA:Ada Unsur Kelalaian, Polisi Tetapkan Dua Tersangka dalam Bencana Longsor Gunung Kuda Cirebon

BACA JUGA:Polisi Periksa 6 Saksi Tragedi Longsor Tambang Gunung Kuda

Dan meski kini sudah punya ribuan pengikut, pria kelahiran Sidoarjo itu tetap rendah hati. Sebab, ia juga percaya, citra kepolisian akan membaik melalui kreativitas, empati, dan kedekatan dengan masyarakat. ”Saya masih sama seperti dulu. Masih di RW 9, masih ngajar warga, masih nge-vlog sambil bercanda dengan Bonek. Cuma bedanya, sekarang pakai drone,” ujarnya sambil tersenyum. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: