Sinergi Microsoft dan Viome, Rilis Teknologi Medis Berbasis AI, Dorong Kesehatan Molekuler

Kerja sama Microsoft, Viome, dan AI disebut-sebut bakal mampu merevolusi bidang kesehatan molekuler.-freepik-
HARIAN DISWAY - Perusahaan rintisan bioteknologi Viome mengumumkan kolaborasi strategis dengan raksasa teknologi Microsoft. Guna mempercepat pengembangan dan penyebaran platform analisis molekuler berbasis AI.
Viome, yang didirikan oleh pengusaha teknologi veteran Naveen Jain, akan memanfaatkan infrastruktur cloud dan AI milik Microsoft. AI tersebut digunakan untuk memproses data biologis dalam skala besar dengan efisiensi tinggi.
Platform itu diharapkan mampu memperluas akses layanan kesehatan molekuler, menurunkan biaya, serta mempercepat proses diagnostik berbasis RNA.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmikan KEK Sanur dan BIH, Dorong Indonesia Jadi Pusat Wisata Medis Dunia
“Kami memasuki era baru. Pencegahan penyakit dapat dilakukan berdasarkan analisis molekuler yang dipandu AI. Microsoft kini menjadi mitra luar biasa yang membantu kami mewujudkan visi tersebut,” ujar Jain, dilansir Geek Wire.
Sebelum mendirikan InfoSpace, Intelius, dan Moon Express, Jain sempat menjabat sebagai manajer grup di Microsoft pada 1980-an hingga 1990-an.
Kit pengujian Viome dan model aplikasi perusahaan tersebut.-Viome-Geek Wire
Ia bekerja di sisi bisnis MSN. Menariknya, CEO Microsoft saat ini, Satya Nadella, saat itu menangani rekayasa teknis untuk divisi daring Microsoft.
BACA JUGA:Konsep Medis untuk Mengatasi Problem Kesehatan Global
Tantangan Data Skala Besar
Viome saat ini mengelola lebih dari satu juta sampel biologis. Meliputi darah, air liur, dan feses dari pengguna di 106 negara.
Dari data tersebut, Viome telah mengumpulkan lebih dari 10 kuadriliun titik data biologis. Jumlah yang luar biasa besar dalam dunia bioinformatika.
Untuk mengolah data sebesar itu, diperlukan infrastruktur komputasi yang mampu menangani memori besar.
BACA JUGA:Dehidrasi dan Kelelahan Picu Lonjakan Penyakit Kronis Jamaah Haji, Ini Imbauan Medisnya
Juga penyimpanan berkecepatan tinggi yang berbeda dengan pemrosesan AI biasa yang lebih bergantung pada GPU. Di situlah Microsoft Azure menjadi kunci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: