Pembunuhan Jamur Beracun yang Menghebohkan Australia (3): Pembunuh dengan Wajah Manis

RUANG MAKAN MAUT di rumah Erin Patterson di Leongatha, Australia. Di situlah tiga orang akhirnya meregang nyawa beberapa hari setelah makan siang bersama.-SUPREME COURT OF VICTORIA VIA AFP-
Satu hal yang muncul di benak warga Leongatha, Victoria, Australia: tak menyangka Erin Patterson adalah sosok keji yang merencanakan pembunuhan.
DI kota kecil Leongatha, Erin Patterson selama bertahun-tahun dikenal sebagai sosok yang terlibat aktif dalam komunitas. Dia ibu dari dua anak. Relawan gereja. Editor buletin desa. Sesekali membantu menyiarkan kebaktian secara daring.
Rumahnya yang teduh di pinggiran kota kerap menjadi tempat pertemuan dan acara keluarga. Tidak ada yang mengira. Dari rumah itulah, sebuah hidangan makan siang akan menewaskan tiga anggota keluarga suaminya. Juga nyaris merenggut nyawa yang keempat.
Wajah Erin yang dikenal oleh masyarakat adalah wajah keramahan dan ketertiban. Seorang teman dekatnya, Christine Hunt, menggambarkan Erin sebagai sosok cerdas, punya rasa ingin tahu tinggi. Semacam penyelidik amatir.
BACA JUGA:Pembunuhan Jamur Beracun yang Menghebohkan Australia (2): Rangkaian Kebohongan yang Kuatkan Juri
BACA JUGA:Pembunuhan Jamur Beracun yang Menghebohkan Australia (1): Berdalih Kanker, Undang Makan Siang
Sebutan itu bukan tanpa alasan. Erin adalah penggemar setia kisah kriminal sejati. Dia bergabung dalam grup Facebook yang membahas kasus-kasus pembunuhan terkenal di Australia. Dia menyimak dan mendiskusikan detail kasus dengan antusias.
Di dapurnya, Erin juga dikenal sebagai koki rumahan yang serius. Dia menyukai hidangan klasik Inggris. Misalnya, beef Wellington yang membutuhkan keterampilan dan kesabaran. Bayangkan: daging fillet yang dibungkus dalam lapisan pastri, diisi dengan jamur yang ditumis dengan mentega dan bawang.
Dan itulah yang disiapkannya saat makan siang pada 29 Juli 2023. Makan siang, yang menurut pengakuan Erin, disiapkan untuk momen ’’khusus.’’
Tapi di balik ketekunan dan keramahan itu, ada sisi lain dari Erin yang perlahan terungkap di ruang sidang. Persidangan menunjukkan bahwa sejak perpisahannya dengan Simon Patterson pada 2015, hubungan mereka memburuk secara perlahan. Di tahun-tahun terakhir, perselisihan tentang dukungan finansial untuk anak-anak membuat komunikasi mereka menjadi kaku. Kadang bermusuhan.
MURAL ERIN PATTERSON yang digambar oleh artis Jarrod Grech di Melbourne, 9 Juli 2025. Kasusnya menyita atensi seluruh negeri.-WILLIAM WEST-AFP-
Erin pernah menulis di media sosial (baca edisi kemarin, Red) kepada seorang teman: “Aku muak dengan semua ini. Aku tidak mau berurusan lagi dengan mereka.”
Kalimat itu mengarah pada keluarga Simon. Erin menganggap keluarga itu memihak mantan suaminya dalam konflik keuangan dan pengasuhan anak.
Namun hingga makan siang itu terjadi, tidak ada tanda-tanda ancaman. Tidak ada laporan konflik terbuka atau permusuhan yang kentara antara Erin dan para korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: