Trump Kenakan Tarif 30 Persen ke Meksiko dan Uni Eropa Mulai 1 Agustus

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum (kiri) berbicara dalam konferensi pers hariannya di Istana Nasional di Mexico City pada 3 Februari 2025, dan Presiden AS Donald Trump berbicara dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Republik Demokratik Kongo Thérèse-Andrew Caballero Reynolds, Yuri Cortez/AFP-
HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu, 12 Juli 2025, resmi menargetkan Meksiko dan Uni Eropa dengan tarif tinggi sebesar 30 persen, memperkeruh hubungan dagang dengan dua mitra terbesar AS.
Dalam surat resmi yang diunggah melalui platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa tarif baru ini akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Ia menyebut peran Meksiko dalam peredaran obat terlarang ke AS serta ketimpangan perdagangan dengan Uni Eropa sebagai alasan utama diberlakukannya bea masuk tersebut.
BACA JUGA:Donald Trump Kenakan Tarif 35 Persen ke Kanada Mulai 1 Agustus 2025
Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Trump menyebut bahwa meskipun Meksiko telah membantu mengamankan perbatasan selatan, namun upaya tersebut dinilai belum cukup.
“Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif 30% untuk produk Meksiko yang masuk ke AS,” tulis Trump.
Namun, produk yang diatur dalam Perjanjian Perdagangan Bebas AS-Meksiko-Kanada (USMCA) diperkirakan akan tetap dikecualikan dari kebijakan tarif ini.
BACA JUGA:Trump Akan Kenakan Tarif 15-20 Persen Untuk Negara yang Tak Dapat Surat Pemberitahuan Tarif
Langkah Trump langsung menuai kecaman. Pemerintah Meksiko menyebut keputusan tersebut sebagai "kesepakatan yang tidak adil" dan menyatakan penolakannya saat pembicaraan bilateral pada Jumat lalu.
"Kami menyebutkan di meja perundingan bahwa itu adalah kesepakatan yang tidak adil dan kami tidak setuju," kata Kementerian Ekonomi dan Luar Negeri Meksiko dalam pernyataan bersama.
Sementara itu, Uni Eropa memperingatkan bahwa tarif ini berpotensi mengganggu rantai pasokan internasional.
BACA JUGA:Trump Umumkan Tarif 50 Persen untuk Tembaga, Harga Melonjak Tajam
Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menyuarakan "ketidaksetujuan yang sangat kuat" dan mendesak Uni Eropa untuk mempersiapkan upaya balasan yang kredibel apabila kesepakatan gagal tercapai sebelum tenggat waktu.
“Kami tetap siap mencapai kesepakatan sebelum 1 Agustus, namun kami juga akan melindungi kepentingan Uni Eropa,” tegas Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp